Berpotensi Menguat, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah pada selasa (4/4) Hari Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat pada perdagangan Selasa (4/4). Potensi penguatan ini terjadi apabila harga batubara dapat melanjutkan kenaikannya di sesi Eropa dan AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan rupiah terjadi di tengah meningkatnya harga minyak global setelah OPEC berencana untuk memotong produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari.

"Di antara mata uang negara ASEAN, hanya rupiah yang mampu menguat terhadap dolar AS sejalan dengan potensi dampak positif kenaikan harga minyak terhadap komoditas ekspor Indonesia," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/4).


Direktur PT Laba Forexindo Berjangka  Ibrahim Assuaibi menambahkan, fokus pasar juga tertuju pada pembacaan data manufaktur dan nonfarm payrolls (NFP) AS bulan Maret 2023.

Baca Juga: Terbaik di Asia, Rupiah Spot Ditutup Menguat ke Rp 14.971 Per Dolar AS Hari Ini

"Pelaku pasar akan mengamati lebih banyak tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja yang dapat membuka jalan bagi Federal Reserve untuk kurang hawkish tahun ini," ucap dia.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan dalam tren menurun, tetapi masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi awal 2022. Terbaru, inflasi Maret 2023 tercatat sebesar 4,97% year-on-year (YoY), lebih tinggi dibandingkan dengan Maret 2022 yang sebesar 2,64% yoy.

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dalam Economic Outlook Interim Report March 2023 memperkirakan, inflasi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,1%.

Angka tersebut melampaui target Bank Indonesia (BI) di kisaran 3% dan asumsi dasar ekonomi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar 3,6%.

Menurut OECD, secara umum inflasi memang relatif bisa dikendalikan seiring dengan berbagai kebijakan yang ditempuh pemerintah. Namun, kewaspadaan masih perlu dikedepankan. Salah satunya dengan tetap menjaga pergerakan harga energi dan pangan serta memperkuat dukungan fiskal terutama untuk kelompok rumah tangga.

Baca Juga: Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah di Tengah Tren Pembayaran Dividen

Ibrahim memperkirakan, kurs rupiah kemungkinan dibuka fluktuatif namun ditutup menguat dalam rentang Rp 14.930-Rp 15.010 per dolar AS pada Selasa (4/4). Sementara Josua memprediksi rupiah bakal menguat terbatas dalam kisaran Rp 14.900-Rp 15.000 per dolar AS.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah menguat sebesar 0,16% ke level Rp 14.971 per dolar AS pada perdagangan Senin (3/4). Sementara itu, merujuk kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, kurs rupiah ditutup di Rp 14.990, dari Rp 14.977 pada hari perdagangan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi