KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berlanjutnya drama terkait rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau yang dikenal Brexit, sukses membuat pasangan EUR/GBP menguat pada penutupan perdagangan pekan lalu. Kondisi tersebut diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan Senin (9/9). Mengutip Bloomberg Minggu (8/9) pukul 17:16, pasangan EUR/GBP pada perdagangan Jumat (6/9) tercatat menguat 0,36% di level 0.8979. President Commissioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan penurunan GBP dalam sepekan cenderung masih tertekan. Hal ini lantaran maraknya aksi profit taking dari sebagian buyer dan investor.
"Meskipun begitu, ada harapan baru terhadap rencana pemilihan umum yang lebih cepat atau sebelum tenggat yang ditentukan untuk Brexit," jelas Sutopo kepada Kontan.co.id, Minggu (8/9). Baca Juga: Kekhawatiran hard Brexit memudar, pasangan EUR/GBP melemah Selanjutnya, pergerakan EUR/GBP untuk pekan depan cenderung fokus pada perkembangan data di zona euro, di mana bakal ada pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) untu membahas kondisi terkini Benua Biru tersebut. Begitu juga pembaharuan terkait rencana Brexit. Ditambah lagi, terdapat spekulasi bahwa rencana ECB untuk memangkas suku bunga acuannya mereda.Ini karena, Uni Eropa (UE) tengah fokus pada kemungkinan untuk memperpanjang quantitative easing (QE). Apalagi, sentimen terkait tensi perdagangan dan Brexit tetap berlanjut karena hubungan perdagangan pasca Brexit antara Inggris dan UE masih membutuhkan proses panjang. Dengan begitu, Sutopo menegaskan bahwa kedua sentimen tersebut bakal menjadi penggerak harga EUR/GBP. Disusul bakal dirilisnya data pertumbuhan ekonomi (PDB) dan Produk Industri Manufaktur (PMI) Inggris. Sekedar mengingatkan data PDB Inggris tercatat turun untuk kuartal II-2019 quarter to quarter (qtq), atau di luar perkiraan pelaku pasar. Baca Juga: Fundamental Lemah, Mata Uang Euro Gagal Bangkit