Berrykitchen incar jadi food e-commerce terbesar



Tahun depan, situs dagang alias e-commerce Berrykitchen ingin menjadi pemain terbesar di bisnis dagang dalam jaringan (daring) di Indonesia. Demikian cita-cita Cynthia Tenggara, Pendiri www.Berrykitchen.com. "Kita sedang menyiapkan strategi untuk mewujudkan itu," ujarnya ke KONTAN, Rabu (23/11).

Berrykitchen merupakan bisnis daring di bidang jasa boga seperti katering, paket menu makanan sehari-hari, dan kudapan. Berdiri Oktober 2012, kata Cynthia, Berrykitchen belum mendapat investor sama sekali. "Semua dari tabungan sendiri," imbuh Cynthia.

Waktu itu, Berrykitchen merintis usahanya bermodal kurang dari Rp 100 juta. Dana yang ada digunakan antara lain untuk membuat situs, belanja bahan-bahan, biaya operasional, dan lain sebagainya. Sejalan meningkatnya permintaan, bisnis pun berkembang.


Cynthia melihat, usahanya butuh pendanaan tambahan kapasitas untuk mencapai target permintaan dari 200 bungkus per hari menjadi 500 bungkus per hari. Selain penambahan produksi, dana tambahan juga bakal digunakan untuk menambah tenaga kerja, membangun dapur baru, serta memperbaiki sistem kerja. 

Februari 2014, Berrykitchen mendekati angel investor dan berhasil mendapatkan pembiayaan dari Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) milik GEPI yang didirikan oleh Ciputra (Ciputra Group), Jakob Oetama (Kompas Gramedia Group), dan Chris Kanter (Sigma Sembada Group). Sayang, Cynthia tak menyebut berapa nilai suntikan dari ANGIN ini.

Enam bulan kemudian, Berrykitchen memperoleh suntikan dana lagi dari East Ventures. Terakhir, bulan Juni tahun ini Berrykitchen memperoleh pendanaan lagi dari Sovereigns Capital. East Ventures adalah perusahaan modal ventura (PMV) alias capital venture yang didirikan 2010 oleh Batara Eto, Taiga Matsuyama, dan Willson Cuaca dengan kantor di Jakarta, Singapura, dan Tokyo. Sedangkan Souvereigns Capital merupakan PMV yang fokus pada perusahaan rintisan (start-up) dengan pendapatan US$ 1 juta–US$ 10 juta dan memberikan pinjaman ke start-up US$ 250.000–US$ 2 juta.

Lagi-lagi, Cynthia enggan berbagai berapa total pendanaan yang ia peroleh dari para investor. Yang jelas, kata Cynthia, saat ini semua dana sudah digunakan untuk melipatgandakan kapasitas bisnisnya. "Saat ini kami sedang membangun kitchen baru yang bisa membuat kita melayani hingga 60.000 bungkus per hari," cetus Cynthia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Andri Indradie