Strategi jualan dengan cara membundel layanan operator seluler di jaringan CDMA (Code Division Multiple Access) dengan vendor ponsel berbasis Android sejatinya bukanlah barang baru. Sejak si robot hijau mulai mewabah di tanah air, operator CDMA ikut menggebrak pasar dengan menggandeng vendor dari benua Asia, seperti Huawei dan ZTE. Perpaduan ini menghasilkan smartphone Android berharga terjangkau. Ambil contoh, Bakrie Connectivity yang menyulap Huawei Ideos C1850 menjadi Aha Touch seharga Rp 1,5 juta sejak awal 2011. Pertengahan tahun, menyusul Smartfren yang membundel ZTE seri N880 dan memasarkannya dengan nama Android Smartfren Wide seharga Rp 1,65 juta. Kini Esia dan Smartfren mulai menaikkan tensi persaingan setelah sama-sama merangkul Samsung Galaxy Young, atau yang juga dikenal dengan nama Samsung Galaxy Y. Nama besar Samsung sebagai penguasa di pasar smartphone tanah air membuat keduanya kepincut. "Untuk smartphone Android, 79% dikuasai oleh Samsung. Itu sebabnya Esia memutuskan untuk menjalin kemitraan dengan Samsung," aku Erik Meijer, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, dalam keterangannya.
Bersaing jualan layanan data berbalut dengan gadget
Strategi jualan dengan cara membundel layanan operator seluler di jaringan CDMA (Code Division Multiple Access) dengan vendor ponsel berbasis Android sejatinya bukanlah barang baru. Sejak si robot hijau mulai mewabah di tanah air, operator CDMA ikut menggebrak pasar dengan menggandeng vendor dari benua Asia, seperti Huawei dan ZTE. Perpaduan ini menghasilkan smartphone Android berharga terjangkau. Ambil contoh, Bakrie Connectivity yang menyulap Huawei Ideos C1850 menjadi Aha Touch seharga Rp 1,5 juta sejak awal 2011. Pertengahan tahun, menyusul Smartfren yang membundel ZTE seri N880 dan memasarkannya dengan nama Android Smartfren Wide seharga Rp 1,65 juta. Kini Esia dan Smartfren mulai menaikkan tensi persaingan setelah sama-sama merangkul Samsung Galaxy Young, atau yang juga dikenal dengan nama Samsung Galaxy Y. Nama besar Samsung sebagai penguasa di pasar smartphone tanah air membuat keduanya kepincut. "Untuk smartphone Android, 79% dikuasai oleh Samsung. Itu sebabnya Esia memutuskan untuk menjalin kemitraan dengan Samsung," aku Erik Meijer, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk, dalam keterangannya.