KARAWANG. Meski punya porsi penjualan kecil, prospek bisnis ban kendaraan medan terjal (off road) seperti mobil kabin ganda atau sport utility vehicle (SUV) masih bertumbuh. Apalagi, pemain yang berkecimpung di bisnis ini bisa dihitung dengan jari. Menurut Azis Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), dari rata-rata penjualan ban domestik yang sebesar 11 juta unit per tahun, porsi ban off road rata-rata sekitar 150.000 unit-200.000 unit per tahun. "Ban ini umumnya dipakai di wilayah pertambangan," katanya kepada KONTAN, Kamis (21/3). Meski pasarnya kecil, hal itu tidak menyurutkan langkah PT Bridgestone Tire Indonesia memperkuat pasar di segmen ini. Kemarin, pabrikan asal Jepang ini melansir ban medan terjal terbaru atau istilahnya mud terrain (M/T) yakni Dueler M/T 674 untuk menggantikan produk lawas, Dueler M/T 673. "KamiĀ berharap dengan ban baru ini bisa menjangkau pasar lebih luas," kata Eko Supriyatin, Product Planning Manager PT Bridgestone Tire Indonesia.
Bersaing memperebutkan pasar ban off road
KARAWANG. Meski punya porsi penjualan kecil, prospek bisnis ban kendaraan medan terjal (off road) seperti mobil kabin ganda atau sport utility vehicle (SUV) masih bertumbuh. Apalagi, pemain yang berkecimpung di bisnis ini bisa dihitung dengan jari. Menurut Azis Pane, Ketua Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), dari rata-rata penjualan ban domestik yang sebesar 11 juta unit per tahun, porsi ban off road rata-rata sekitar 150.000 unit-200.000 unit per tahun. "Ban ini umumnya dipakai di wilayah pertambangan," katanya kepada KONTAN, Kamis (21/3). Meski pasarnya kecil, hal itu tidak menyurutkan langkah PT Bridgestone Tire Indonesia memperkuat pasar di segmen ini. Kemarin, pabrikan asal Jepang ini melansir ban medan terjal terbaru atau istilahnya mud terrain (M/T) yakni Dueler M/T 674 untuk menggantikan produk lawas, Dueler M/T 673. "KamiĀ berharap dengan ban baru ini bisa menjangkau pasar lebih luas," kata Eko Supriyatin, Product Planning Manager PT Bridgestone Tire Indonesia.