JAKARTA. Performa indeks saham negara-negara Asia yang kian membaik menjadi salah satu faktor pendorong penguatan mata uang kawasan regional. Sebagai gambaran, secara year to date, mayoritas performa indeks saham negara-negara Asia berada di zona hijau. Indeks Hang Seng, Hong Kong, misalnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 21,23%. Baru kemudian diikuti oleh S&P Sensex sebesar 19,95% dan indeks Kospi Korea Selatan di 19,91%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi keempat dengan pertumbuhan 9,63%. Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, pada periode yang sama, mata uang Asia terlihat menguat. Rupiah Indonesia menguat 0,40%, won Korea melambung 2,29%, baht Thailand menguat 1,08%, dan dollar Singapura menguat 0,99%.
Bersama dengan saham, mata uang Asia membaik
JAKARTA. Performa indeks saham negara-negara Asia yang kian membaik menjadi salah satu faktor pendorong penguatan mata uang kawasan regional. Sebagai gambaran, secara year to date, mayoritas performa indeks saham negara-negara Asia berada di zona hijau. Indeks Hang Seng, Hong Kong, misalnya mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 21,23%. Baru kemudian diikuti oleh S&P Sensex sebesar 19,95% dan indeks Kospi Korea Selatan di 19,91%. Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi keempat dengan pertumbuhan 9,63%. Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, pada periode yang sama, mata uang Asia terlihat menguat. Rupiah Indonesia menguat 0,40%, won Korea melambung 2,29%, baht Thailand menguat 1,08%, dan dollar Singapura menguat 0,99%.