JAKARTA. Setelah sukses masuk bursa London melalui Vallar Plc, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mulai membenahi utang-utangnya. Yang terbaru, seperti dikutip Reuters Selasa (21/12), Direktur Bumi Dileep Srivastava menyatakan bahwa perusahaannya akan segera membayar utang senilai US$ 600 juta pada bulan ini. Selanjutnya, di tahun depan, BUMI akan kembali membayar utang senilai US$ 1 miliar."Kami, bersama dengan Vallar, berencana untuk membayar lunas utang kami kepara China Investment Corp secepatnya. Kami menargetkan bisa bebas utang pada tahun 2013," kata Srivastava kepada Reuters. Rencana BUMI ini klop dengan pernyataan Nathaniel Rothschild, Co-chairman Vallar Plc, induk BUMI yang akan segera berganti nama menjadi Bumi Plc, saat bertandang ke Jakarta Senin (13/12) lalu. Waktu itu, Nat--panggilan Nathaniel Rothschild--menegaskan bahwa masalah utama BUMI terletak pada bunga utang-utangnya yang tinggi, bukan jumlah utangnya. "Sejatinya, BUMI belum over leveraged, tapi kupon utangnya yang menjadi problem," ujar Nat.Nah, utang kepada CIC merupakan salah satu utang berbunga tinggi itu. Akhir tahun 2009 lalu, CIC mengucurkan utang senilai US$ 1,9 miliar kepada BUMI. Bunga utang ini mencapai 12% setahun. Karena itu, tidak mengagetkan jika BUMI dan Vallar berniat segera melunasi utang kepada CIC tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bersama Vallar, Bumi akan bayar utang berbunga tinggi
JAKARTA. Setelah sukses masuk bursa London melalui Vallar Plc, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mulai membenahi utang-utangnya. Yang terbaru, seperti dikutip Reuters Selasa (21/12), Direktur Bumi Dileep Srivastava menyatakan bahwa perusahaannya akan segera membayar utang senilai US$ 600 juta pada bulan ini. Selanjutnya, di tahun depan, BUMI akan kembali membayar utang senilai US$ 1 miliar."Kami, bersama dengan Vallar, berencana untuk membayar lunas utang kami kepara China Investment Corp secepatnya. Kami menargetkan bisa bebas utang pada tahun 2013," kata Srivastava kepada Reuters. Rencana BUMI ini klop dengan pernyataan Nathaniel Rothschild, Co-chairman Vallar Plc, induk BUMI yang akan segera berganti nama menjadi Bumi Plc, saat bertandang ke Jakarta Senin (13/12) lalu. Waktu itu, Nat--panggilan Nathaniel Rothschild--menegaskan bahwa masalah utama BUMI terletak pada bunga utang-utangnya yang tinggi, bukan jumlah utangnya. "Sejatinya, BUMI belum over leveraged, tapi kupon utangnya yang menjadi problem," ujar Nat.Nah, utang kepada CIC merupakan salah satu utang berbunga tinggi itu. Akhir tahun 2009 lalu, CIC mengucurkan utang senilai US$ 1,9 miliar kepada BUMI. Bunga utang ini mencapai 12% setahun. Karena itu, tidak mengagetkan jika BUMI dan Vallar berniat segera melunasi utang kepada CIC tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News