Bersatu mengejar Rp 900 Miliar



JAKARTA. Kino Group melalui anak usaha PT Morinaga Kino Indonesia siap bekerja keras tahun ini mengejar target penjualan Rp 900 miliar. Morinaga Kino adalah perusahaan patungan antara Kino Group dan perusahaan asal Jepang, Morinaga & Co., Ltd. Morinaga Kino yang baru resmi berdiri November 2013 silam, sebelumnya bernama PT Kinosentra Industrindo.

Aksi korporasi dua perusahaan beda negara init menyedot nilai invetasi Rp 490 miliar. Namun tahun ini Morinaga Kino sepertinya belum berminat ekspansi gede-gedean. Perusahaan masih akan melanjutkan kinerja Kinosentra Industrindo tahun lalu.

Perusahaan mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure Rp 90 miliar - Rp 100 miliar tahun ini. Anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan produksi dan fasilitas pabrik yang sudah ada.


Perusahaan yang 49% sahamnya dimiliki Kino Group dan 51% dimiliki Morinaga ini memiliki dua pabrik di Terboyo dan Sayung, Semarang, Jawa Tengah. Kedua pabrik memproduksi tiga merek andalan yakni  Kino, Segar Sari dan Snack Kit.

Toshifumi Kume, Presiden Direktur Morinaga Kino Indonesia mengatakan perusahaan menargetkan penjualan produk sebesar Rp 900 miliar di 2014. Jika dibandingkan dengan capaian perusahaan tahun lalu sebesar Rp 700 miliar, berarti ada peningkatan 28,57%.

Toru Arai, President and Representative Director Morinaga & Co., Ltd mengakui jaringan pemasaran Kino Group yang kuat di Indonesia. Dia yakin gaya manajemen kedua perusahaan yang sama bisa memberikan dampak positif bagi kinerja Morinaga Kino tahun ini.

Untuk mengejar target penjualan tersebut, Kino Group dan Morinaga bakal melakukan sinergi strategi. "Kami belajar dari pengalaman Morinaga selama 110 tahun sedangkan mereka menggunakan jaringan pemasaran Kino," ujar Harry Sanusi, Chief Executive Officer Kino Group, Senin (10/3).

Harry bilang jika Morinaga Kino bisa mencetak target Rp 900 miliar tersebut, berarti kontribusi perusahaan terhadap Kino Group adalah 25% dari total target semua anak usaha. Jadi, bisa disimpulkan bahwa target Kino Group tahun ini sebesar Rp 3,6 triliun.

Bahan baku impor

Nah, alih-alih ekspansi gede-gedean tahun ini, perusahaan memilih menyusun dua strategis yang akan dilakukan sejak tahun depan. Pertama, meluncurkan produk baru. Morinaga Kino akan meluncurkan produk baru di 2015 berupa chewing candy atau soft gum yang merupakan produk andalan Morinaga di Negeri Samurai.

Kedua, menyasar pasar ekspor. Sejauh ini perusahaan baru menggarap pasar domestik. Namun dalam dua hingga tiga tahun kedepan perusahaan menarget bisa melempar 10% produk ke beberapa negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Alasan menyasar pasar Asia Tenggara karena dari sisi geografis dekat dengan Indonesia sehingga dari sisi distribusi cukup terjangkau. "Kalau alasan Timur Tengah karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim yang besar jadi kami bisa mudah dipercaya memasarkan produk ke sana," tutur Toshifumi.

Perlu Anda ketahui jika hampir 100% bahan baku produksi Morinaga Kino berasal dari impor. Adapun 15% dari bahan baku impor dibayar dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) dan 85% dibayar dengan rupiah.

Porsi bahan baku impor yang besar ini mungkin bisa menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Terutama jika tren nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina