Bersiap, emas diramal akan melaju lebih tinggi



LONDON. Harga kontrak emas diprediksi masih akan terus mencatatkan. Spekulasi tersebut disebabkan oleh kemungkinan penggelontoran quantitative easing 3 (QE3) oleh the Federal Reserve untuk menggairahkan kembali perekonomian AS. Kondisi itu berpotensi mendongkrak permintaan emas sebagai lindung nilai kekayaan. "Intervensi moneter dari bank sentral di 2012 dapat memicu harga emas naik lebih tinggi," jelas Patrick Legland, global head of research Societe Generale SA. Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada 31 Agustus lalu, pimpinan the Fed Ben S Bernanke menyatakan bahwa penggelontoran stimulus tambahan kemungkinan besar akan dilakukan untuk memperkuat proses pemulihan ekonom AS. Pada hari yang sama, harga emas di pasar spot rally 2,2%. Ini merupakan kenaikan harian terbesar dalam dua bulan terakhir. Selain itu, data manufaktur China mencatatkan kontraksi untuk kali pertama dalam sembilan bulan terakhir pada Agustus. Data ini menambah sinyal terjadi perlambatan pertumbuhan seiring terpangkasnya permintaan akibat krisis utang Eropa.Hal senada juga diungkapkan oleh Andrey Kryuchenkov, analis VTB Capital. Dia bilang, harga emas masih akan menanjak tinggi. Meski demikian, "Aksi profit taking kemungkinan terjadi setelah emas menyentuh harga tertinggi. Seluruh fokus akan tertuju pada Eropa," jelasnya.Catatan saja, pada pukul 09.28 waktu London, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat tak banyak mencatatkan perubahan di posisi US$ 1.690,25 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di posisi US$ 1.693,03, level tertinggi sejak 27 Maret lalu. Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,3% menjadi US$ 1.692,30 per troy ounce di Comex, New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie