Bersiap hadapi musim tanam, Pupuk Indonesia percepat distribusi ke gudang dan kios



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berupaya mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk guna mengantisipasi tingginya kebutuhan petani. Untuk itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah memberi instruksi seluruh produsen pupuk agar mempercepat distribusi pupuk ke gudang-gudang kabupaten dan distributor sejak Februari lalu. 

“Tujuannya agar pada saat dibutuhkan, pupuk sudah berada dekat dengan petani,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Sadikin dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Hadapi pandemi, sektor infrastruktur dan industri utilitas harus cari alternatif baru


Untuk memuluskan upaya ini, Pupuk Indonesia telah menyiapkan armada tambahan. Tidak hanya itu, untuk menjaga kelancaran distribusi di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pupuk Indonesia juga telah melengkapi seluruh armadanya dengan salinan surat keterangan atau Surat Izin Operasional dan Mobilitas Kendaraan (SIINAS) yang diterbitkan Kementerian perindustrian bagi seluruh produsen pupuk.

Perlu diketahui, pupuk memang masuk ke dalam kategori barang penting yang pelaksanaan distribusinya dijaga kelancarannya dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pendoman  Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

Dalam beleid tersebut,pengecualian pembatasan diberlakukan bagi pelayanan supermarket, minimaket, pasar, toko atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar minyak, gas, dan energi.

“Selain itu armada darat kami juga dilengkapi tanda bertuliskan dispensasi khusus angkutan barang penting untuk memastikan semua aparat dapat membantu kelancaran pengiriman pupuk ke seluruh Indonesia,” tambah Aas.

Baca Juga: Dorong ekonomi sirkular, ini yang bakal dilakukan Chandra Asri (TPIA)

Lebih lanjut, Aas menegaskan bahwa Pupuk Indonesia Group telah mewajibkan seluruh distributor dan kios dalam jaringan distribusi Pupuk Indonesia Group untuk melaksanakan protokol pencegahan penyebaran wabah corona. Dengan demikian, petugas distribusi bisa terhindar dari paparan corona dan dapat menjalankan tugas pendistribusian dengan baik.

Saat ini, stok pupuk bersubsidi telah tersedia di setiap gudang yang berlokasi di tingkat kabupaten (lini III) dan tingkat kios pupuk resmi (lini IV) dengan total volume mencapai 972.996 ton. Secara terperinci, angka tersebut terdiri atas 571.560 ton Urea, 169.960 ton NPK, 72.693 ton SP-36, 112.999 ZA dan 45.784 ton organik. 

Jumlah stok ini setara dengan sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 285.094 ton. Jumlah ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan tiga bulan ke depan.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga menyediakan pupuk non subsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkan pupuk. 

Baca Juga: Strategi Emiten Semen: SMBR Menambah Produk, INTP dan SMGR Memacu Efisiensi

Ketersediaan pupuk non subsidi atau komersil di 34 Provinsi tercatat sebanyak 205.377 ton. Rinciannya meliputi 129.825 ton Urea, 74.615 ton NPK, 279 ton SP-36, dan 658 ton ZA. "Jumlah tersebut bisa bertambah menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan," timpal Aas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .