Bersiap, rasakan kemeriahan Cap Go Meh di Glodok



JAKARTA. Warga etnis Tionghoa di kawasan pecinan Jakarta Barat, Glodok, akan menggelar perayaan Cap Go Meh selama dua hari penuh, dari pagi sampai tengah malam pada 20-21 Februari 2016. Acara tersebut dapat Anda saksikan di kawasan Glodok Pancoran, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

Mengutip dari laman Indonessia.travel, acara ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Jakarta Barat dengan Panitia Pecinan Glodok. Acara ini juga turut mengundang duta besar negara sahabat.

Memeriahkan acara ini akan hadir pula berbagai perlombaan di antaranya lomba liong dan barongsai, pemilihan Koko dan Cici, juga Mpe dan Encim untuk yang berusia 70 tahun ke atas. Selain perlombaan, tentunya ada juga arak-arakan kirab mengelilingi kawasan pecinan di Glodok.


Glodok merupakan salah satu kawasan tua di Ibukota dan disebut-sebut sebagai pecinan terbesar di Tanah Air. Selain ada tiga vihara tua di daerah ini, banyak pula bangunan tua bercorak oriental masih bertahan, seperti Toko Obat Lay An Tong, Rumah Keluarga Souw, Toko Gloria, dan lainnya.

Kawasan Glodok kini menjadi salah satu roda perekonomian Jakarta sebagai sentra penjualan elektronik terbesar Indonesia.

Kawasan Pecinan Glodok tidak jauh dari Stasiun Jakarta Kota. Ada banyak angkutan umum melintas, seperti angkutan kota (angkot), metromini, tukang ojek, bus Transjakarta, dan bajaj. Jika berangkat dari Stasiun Kota (Stasiun Beos), wisatawan dapat menggunakan angkutan kota menuju arah Pasar Tanah Abang.

Hari raya Cap Go Meh sendiri atau dinamai Yuan Xiaojie jatuh setiap tanggal 15 bulan pertama tahun Imlek. Awalnya perayaan Cap Go Meh dilakukan tahun 180 SM oleh Kaisar Hanwudi dari Dinasti Han Barat yang naik takhta pada tanggal 15 bulan pertama Imlek.

Untuk merayakan penobatannya, ia menjadikan tanggal 15 bulan pertama sebagai hari raya lampion. Sejak tahun 104 SM, Cap Go Meh resmi dicantumkan sebagai hari raya nasional negeri Tiongkok.

Hingga kini Cap Go Meh dirayakan di berbagai negara dimana terdapat komunitas etnis Tionghoa. Menurut tradisi Tiongkok bahwa setelah Cap Go Meh maka berakhirlah seluruh perayaan Tahun Baru Imlek.

Hari raya Imlek bagi kaum Tionghoa memiliki beragam arti, antara lain makna astronomis, agamis, agraris, sosial budaya, politis, dan juga bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto