KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah untuk lima hari beruntun mengawali perdagangan Rabu (27/1). Melansir RTI pukul 09.15 WIB, indeks turun 0,97% ke level 6.080,27. Tercatat 318 saham turun, 80 saham naik, dan 125 saham stagnan. Dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham dan nilai transaksi capai Rp 2,7 triliun. Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri berkontribusi paling terhadap penurunan indeks 2,13%. Sementara hanya sektor infrastruktur yang menghijau 0,39%.
Pagi ini, investor asing mengambil posisi beli. Di pasar reguler mau pun keseluruhan market, net buy asing sekitar Rp 13,094 miliar. Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, perpanjangan masa PPKM serta kenaikan kasus Covid-19 menjadi salah satu sentimen negatif untuk pergerakan IHSG. Berdasarkan rasio fibonacci, support maupun resistance berada pada 6.064,55 hingga 6.195,15.
Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan, analis cermati saham-saham ini Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif. Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG untuk perdagangan Rabu (26/1). Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengamini, pelaku pasar merespons pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang. Selain itu, kasus Covid-19 di tanah air resmi memecahkan angka 1 juta kasus. “Selain itu, efek dari spekulan yang menggunakan uang panas untuk investasi saham, saya rasa sudah waktunya mereka harus melepas saham-sahamnya itu,” terang William kepada Kontan.co.id, Selasa (26/1) malam.
Selain itu, terdapat pula perkembangan kasus korupsi Asabri yang kembali membawa ketidakpastian di pasar. William memperkirakan IHSG akan mulai menutup gap kembali. Sesuai histori teknikal, semua gap akan ditutup pada waktunya. Gap pertama berada pada level 5.854, kemudian berada di level 5.823. “Saya mengestimasikan ini menjadi target penurunan IHSG,” imbuh Willliam. Di momen koreksi saat ini, William mengatakan investor bisa melakukan cicil beli atau menunggu tren masuk masa jenuh di mana harga mulai tertahan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto