Bersih bersih aset, Bank Muamalat lanjutkan penjualan kredit bermasalah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan melakukan penjualan kredit bermasalah tahap dua. Hal ini setelah pada akhir Juni 2018 lalu, bank telah menjual non-performing finance (NPF) sebesar Rp 6 triliun.

Achmad Permana, Direktur Utama Bank Muamalat bilang penjualan NPF ini dalam rangka perbaikan kinerja. "(Terkait penjualan NPF) akan ada tambah lagi ada SVP masuk di tahap kedua," kata Permana disela acara nonton bareng Piala Dunia 2018 Jumat (6/7).

Sumber kontan.co.id menyebut jumlah penjualan NPF tahap dua ini sebesar Rp 2 triliun. Penjualan NPF ini dilakukan ke perusahaan cangkang atau special purpose vehicle (SPV).


Bank Muamalat belum merinci, siapa dibalik perusahaan cangkang yang membeli NPF pada akhir Juni 2018 lalu. Terkait transaksi NPF ini, Permana juga belum mau menyebut apakah dilakukan dengan surat utang atau dengan opsi lain.

Sumber kontan.co.id yang lain menyebut bahwa penjualan NPF ini tidak terkait dengan perusahaan yang dimiliki oleh komisaris utama yaitu Ilham Habibie.

Masih menurut sumber ini, penjualan aset bermasalah ini tidak hanya berupa NPF tapi juga aset swap. "(Penjualan aset bermasalah) ini cukup rumit," kata sumber kontan.co.id, Minggu (8/7).

Sebagai gambaran saja, berdasarakan laporan keuangan Bank Muamalat kuartal I 2018 tercatat rasio NPF-nya sebesar 4,76% atau jika dirupiahkan sebesar Rp 1,9 triliun.

Sumber kontan.co.id menyebut ada potensi NPF bank Muamalat lebih dari yang tertera di laporan keuangan. Hal ini salah satunya ditunjukkan dari jumlah aset bermasalah yang dijual ke perusahaan cangkang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia