Bersin bukan gejala infeksi virus corona, benarkah?



KONTAN.CO.ID - Kemunculan virus corona membuat sebagian dari kita merasa waswas ketika orang yang ada di sekitar kita batuk-batuk ataupun bersin-bersin.

Kita bisa ketakutan dan langsung menduga mereka terinfeksi corona, serta bisa menularkanya kepada kita. Namun, sesungguhnya kita enggak perlu merasa "parno" alias paranoid karena bersin bukanlah gejala umum Covid-19.

Adapun gejala umum Covid-19 adalah demam dan batuk kering. Beberapa gejala lainnya adalah kelelahan, mual, sakit badan, batuk, napas pendek, hingga masalah saluran pencernaan. 


Baca Juga: Ini manfaat mengganti lensa kontak dengan kacamata saat wabah virus corona

Berdasarkan data, gejala-gejala Covid-19 yang dikumpulkan laman Business Insider dari berbagai badan kesehatan resmi, gejala bersin lebih umum terjadi pada orang yang menderita flu biasa (common cold) dan alergi.

Lantas, gejala hidung berair juga terjadi pada penderita common cold dan alergi, dan jarang terjadi pada penderita Covid-19. Kondisi ini pun hanya terkadang dialami oleh penderita flu.

Bagi banyak orang, perubahan cuaca bisa memicu reaksi alergi. Gejala-gejala alergi musiman yang sering terjadi antara lain bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal.

Namun, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap 56.000 pasien Covid-19 di China, hidung tersumbat hanya terjadi pada 4,8 persen kasus. 

Gejala paling umum Covid-19 yang muncul antara lain demam (pada 87,9 persen kasus yang dipelajari), batuk kering (67,7 persen kasus), dan kelelahan (38,1 persen).

Kendati demikian, tetap saja gejala-gejala Covid-19 yang tumpang tindih dengan gejala penyakit lain menjadi alasan tes Covid-19 menjadi penting.

Selain itu, seseorang bisa saja mengalami dua kondisi sekaligus, misalnya virus corona dan alergi. 

Tetap waspada 

Meski begitu, tentu kita harus tetap waspada. Sebab, droplet atau percikan cairan merupakan sumber terjadinya penularan virus dari orang yang sakit ke orang sehat. 

Di tengah kondisi kelangkaan masker bedah saat ini, masyarakat juga bisa menggunakan masker kain sebagai alternatif pencegahan penularan virus. 

"(Penggunaan masker berbahan dasar kain) ini lebih baik dibanding tanpa pakai masker." Demikian kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, beberapa waktu lalu.

Menurut Yuri, masker kain juga mempunyai fungsi yang sama sebagai penahan droplet, baik droplet pemakai maupun orang lain. 

Namun, hindari menggunakannya terlalu lama. Pengguna masker kain yang tidak sedang batuk dianjurkan mengganti masker setiap tiga jam sekali. Sedangkan orang yang tengah mengalami flu disarankan mengganti masker lebih sering lagi. 

Jika merasa mengalami gejala-gejala Covid-19, apa yang harus dilakukan? Mengacu pada Protokol Kesehatan Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, berikut beberapa hal yang harus kita perhatikan: 

Jika kondisi sehat 

Meski kondisi tubuh Anda sehat, perhatikan beberapa hal berikut ini: 

1. Ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara atau daerah yang terjangkit Covid-19, maka sebaiknya kita menghubungi hotline center 119 ext 9 untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. 

Baca Juga: Anda penderita influenza? Ini Empat cara mempercepat penyembuhan flu

2. Pasca-merebaknya wabah virus corona di Indonesia, sejumlah daerah juga menerapkan prosedur bagi mereka yang yang datang atau baru pulang dari wilayah terjangkit virus corona.

Prosedur itu beragam, ada yang meminta agar melapor ke pengurus RT setempat, ada pula yang meminta memeriksakan diri ke puskesmas. 

Pastikan hal ini kepada pihak berwenang di wilayah yang kita datangi sebagai langkah antisipatif.

3. Anda juga diminta berkonsultasi melalui hotline 119 ext 9 meski kondisi tubuh sehat, jika memiliki riwayat pernah kontak dengan penderita atau pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. 

Jika kondisi tidak sehat 

Istirahat dan minum yang cukup jika merasa tidak sehat dengan kriteria seperti di bawah ini:

1. Demam 38 derajat celsius.

2. Menderita batuk/pilek.

3. Jika kondisi Anda disertai dengan kesulitan bernapas (sesak atau napas cepat), segera periksa atau berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). 

Saat berobat atau memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, kita harus melakukan langkah ini:

Gunakan masker.

Jika tidak memiliki masker, patuhi etika batuk/bersin yang benar. Caranya, menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.

Upayakan tidak menggunakan transportasi massal. Ketika menjalani pemeriksaan di pelayanan kesehatan, petugas kesehatan akan melakukan screening: 

Jika memenuhi kriteria suspect Covid-19:

Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit (RS) rujukan yang siap untuk penanganan Covid-19.

Kita akan diantar ke RS rujukan menggunakan ambulans didampingi oleh nakes yang menggunakan alat pelindung diri (APD). 

Di RS rujukan akan dilakukan pengambilan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

Jika tidak memenuhi kriteria suspect Covid-19;

Anda akan dirawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosis dan keputusan dokter fasyankes.

Baca Juga: Berikut perbedaan jenis batuk infeksi virus corona dan pilek

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan "Parno", Bersin Bukan Gejala Virus Corona, Lalu Apa?",  Penulis : Nabilla Tashandra Editor : Glori K. Wadrianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati