KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mempercepat penerimaan devisa negara, Bank Indonesia mendorong optimalisasi investasi daerah terutama untuk sektor pariwisata. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggelar investment day dengan tema Tourism, Connectivity, and Related Investment di Singapura Jumat (31/8). Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, kegiatan Investment Day ini bertujuan untuk mempertemukan investor global potensial dan potensi investasi daerah di Indonesia. "Dalam hal ini, BI bersinergi dengan pemerintah daerah, korporasi dan UMKM mempromosikan 30 project profile investment opportunities di delapan daerah investasi potensial," ujar Mirza dalam keterangan resminya Jumat (31/8). Kedelapan daerah investasi potensial itu antara lain Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. "Proyek yang dipromosikan adalah proyek investasi yang bersifat clean and clear yaitu memiliki feasibility study serta tidak memiliki kendala dalam izin usaha dan lahan," imbuh Mirza.
Bersinergi dengan pemda dan korporasi, BI dorong optimalisasi investasi pariwisata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi mempercepat penerimaan devisa negara, Bank Indonesia mendorong optimalisasi investasi daerah terutama untuk sektor pariwisata. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggelar investment day dengan tema Tourism, Connectivity, and Related Investment di Singapura Jumat (31/8). Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, kegiatan Investment Day ini bertujuan untuk mempertemukan investor global potensial dan potensi investasi daerah di Indonesia. "Dalam hal ini, BI bersinergi dengan pemerintah daerah, korporasi dan UMKM mempromosikan 30 project profile investment opportunities di delapan daerah investasi potensial," ujar Mirza dalam keterangan resminya Jumat (31/8). Kedelapan daerah investasi potensial itu antara lain Provinsi Sumatra Utara, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi kalimantan Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. "Proyek yang dipromosikan adalah proyek investasi yang bersifat clean and clear yaitu memiliki feasibility study serta tidak memiliki kendala dalam izin usaha dan lahan," imbuh Mirza.