KONTAN.CO.ID - Jakarta. Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia bertambah setiap hari. Kenali gejala Covid-19 Omicron dan cara mengobatinya agar pasien cepat sembuh Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Rabu (19/1/2022), total ada 882 kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dari jumlah pasien Covid-19 Omicron tersebut, 649 kasus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri dan 174 merupakan transmisi lokal. "Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 882, terdiri dari pelaku perjalanan dari luar negeri 649, lokal 174 dan masih pemeriksaan epidemiolog (PE) 59," kata Nadia melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (19/1/2022).
Nadia mengatakan, 381 orang dari total 882 pasien Covid-19 Omicron di Indonesia sudah dinyatakan sembuh. "Yang sembuh 381," ujarnya. Lebih lanjut, Nadia mengatakan, terdapat 5 negara kedatangan yang menjadi penyumbang kasus Covid-19 Omicron di Indonesia, terbanyak yaitu Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia dan Uni Emirat Arab. "Kasus PPLN terbanyak asal negara keberangkatan adalah Arab Saudi (113), Turki (107), USA (72), Malaysia (57) dan UEA (47)," ucap dia. Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia bertambah dari data sebelumnya pada Senin (17/1/2022) ada 840. Dari jumlah tersebut, sebanyak 609 kasus berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri, 174 kasus merupakan transmisi lokal dan 57 kasus yang masih dalam pemeriksaan epidemiologi.
Baca Juga: Kasus Omicron Naik, Presiden Minta Masyarakat Tak Bepergian ke Luar Negeri Nadia menyebutkan tidak ada perbedaan karakteristik gejala Covid-19 Omicron antara pasien perjalanan luar negeri dan pasien transmisi lokal. Sebagian besar gejala pasien Covid-19 Omicron di Indonesia adalah ringan dan tanpa gejala. Gejala Covid-19 Omicron di Indonesia paling banyak yang dialami pasien adalah batuk, pilek dan demam. ''Hampir setengahnya atau sekitar 276 orang telah selesai menjalani isolasi, sedangkan sisanya 296 orang masih isolasi. Dari hasil pemantauan di lapangan, mayoritas gejalanya ringan dan tanpa gejala. Jadi belum butuh perawatan yang serius,'' katanya.
Baca Juga: Menteri Luhut Prediksi Puncak Covid-19 Omicron Maret 2022, Ini Gejala & Masa Inkubasi Gejala Covid-19 Omicron di Indonesia Dilansir dari Kompas.com, terdapat beberapa gejala yang ditemukan khusus pada Covid-19 varian Omicron di Indonesia ini. Covid-19 Omicron di Indonesia disebut memiliki gejala yang mirip sekali dengan batuk pilek biasa. Berikut perbedaan gejala Covid-19 Omicron di Indonesia dengan sakit batuk pilek biasa: Gejala yang paling umum ditemukan pada penderita Covid-19 varian Omicron di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Batuk kering
- Mudah lelah
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Sakit kepala
Uniknya, gejala hilangnya penciuman dan indra perasa yang banyak ditemukan pada Covid-19 varian lain, tidak ditemukan pada penderita varian Omicron di Indonesia. Penderita Covid-19 Omicron di Indonesia yang mengalami hilang penciuman dan indra perasa hanya terjadi pada pasien yang baru pertama kali terpapar virus Covid-19. Sedangkan pada pasien reinfeksi tidak mengalami gejala ini. Gejala flu / batuk pilek biasa Dilansir dari National Health Services United Kingdom, gejala flu biasa antara lain:
- Pilek
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Radang tenggorokan
- Demam
- Rasa tertekan pada telinga dan wajah
Cara mengobati pasien Covid-19 Omicron Nadia mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Covid-19 Omicron di Indonesia. Pasalnya karakteristik Covid-19 Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat. ''Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi,'' ungkap Nadia. Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Covid-19 Omicron di Indonesia tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.
''Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,'' ucap dr. Nadia. Platform telemedicine untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19 Omicron di Indonesia adalah Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular. Selain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien COVID-19 dengan gejala ringan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto