KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, sudah ada delapan bank kecil yang termasuk dalam Kelompok Bank berdasarkan modal inti (KBMI) I yang berhasil memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun sebelum 2022 berakhir. Yang terbaru, ada PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang telah berhasil memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun. BVIC dan PT Victoria Investama Tbk (VICO) telah menyelesaikan pengalihan saham BVIS milik BVIC kepada VICO setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas pengambilalihan BVIS oleh VICO pada tanggal 22 Desember 2022 (transaksi divestasi). Hal tersebut memberikan dampak positif pada peningkatan modal inti Bank Victoria sebesar Rp 360 miliar. Sebelumnya pada bulan Oktober 2022 Bank Victoria juga telah menerima dana setoran modal sebesar Rp 200 miliar yang telah dicatatkan dalam modal inti Bank Victoria pada bulan November 2022.
Baca Juga: Bank Victoria (BVIC) Berhasil Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun Sehingga berdasarkan laporan publikasi Bank Victoria posisi 30 September 2022 sebesar Rp 2.503 triliun ditambah dengan realisasi transaksi divestasi dan pencatatan dana setoran modal, maka modal inti Bank Victoria melampaui Rp 3 triliun. Untuk diketahui, jumlah saham BVIS yang dialihkan dari BVIC kepada VICO adalah sebanyak 288 juta saham dengan nilai transaksi Rp 288 miliar. Setelah transaksi, maka kepemilikan BVIC di BVIS menjadi 19,99% sedangkan VICO menggenggam 80% saham BVIS dan sisanya 0,01% lain-lain. Sebelumnya ada PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI), PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang telah lebih dulu berhasil memenuhi ketentuan modal inti mencapai Rp 3 triliun. Krom Bank yang sebelumnya bernama Bank Bisnis Internasional, telah memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun. BBSI berhasil menghimpun tambahan modal sebesar Rp 911,3 miliar dari hasil rights issue. PT FinAccel Teknologi Indonesia, anak perusahaan yang dikendalikan oleh FinAccel Pte Ltd, induk perusahaan Kredivo, resmi menjadi pengendali utama saham Bank Bisnis Internasional dengan kepemilikan 75% pada April 2022 lalu. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 15 September 2022, PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) di bawah kendali PT FinAccel Teknologi Indonesia resmi berganti nama jadi PT Krom Bank Indonesia Tbk. Bank Amar juga telah berhasil menyelesaikan rights issue dengan mengantongi dana Rp 1,28 triliun sehingga meningkatkan modal intinya jadi Rp 3,1 triliun. Tolaram Group Inc sebagai pengendali saham bank ini menyerap seluruh haknya dan sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga. Bank Amar menerbitkan 4,56 miliar saham dengan harga Rp 280 per saham. Tolaram menyerap sebanyak 4,47 miliar.
Baca Juga: Rights Issue Bank BTN (BBTN) Masuki Periode Exercise, Ini Cara Menebusnya Sementara Bank JTrust Indonesia memenuhi ketentuan modal inti setelah pengendali melakukan injeksi modal. J Trust Co, Ltd telah melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 360 miliar pada tanggal 13 Desember 2022. Setoran modal itu sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal yang sama sehingga akan dicatat sebagai bagian dari komponen modal inti posisi 31 Desember 2022. Bank Capital berhasil memenuhi modal inti minimum setelah melakukan private placement. Seluruh saham yang diterbitkan PT Capital Global Investama (CGInvestama), selaku pemegang saham pengendali. Bank Capital menerbitkan saham baru 12,87 miliar lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaannya Rp 101 per saham sehingga perseroan meraup Rp 1,3 triliun pada 7 Desember. Sedangkan per September 2022, modal intinya sudah Rp 2,08 triliun. Itu artinya, modal intinya sudah tembus Rp 3 triliun. Selanjutnya ada, Bank Neo Commerce telah memenuhi aturan modal inti minimum Rp 3 triliun pada 2022 setelah meraih dana segar dari rights issue sebesar Rp 1,7 triliun. Per September modal intinya sudah Rp 2,25 triliun sehingga setelah rights issue sudah lebih dari Rp 3 triliun. Bank Maspion juga telah memenuhi ketentuan modal inti setelah resmi diakuisisi Kasikorn Vision Financial (KVF) pada 7 Desember 2022. KVF telah menguasai 62,5% saham bank ini lewat dua tahap. Pertama, mencaplok 40% saham milik pengusaha Alim Markus dan 5 pemegang saham individu lain.
Kedua, menyerap haknya dalam rights issue yang digelar pada November dan mengambil alih hak dari pemegang saham lain dalam aksi korporasi itu. KVF merogoh kocek sekitar Rp 4,08 triliun dalam rights issue Bank Maspion. Sementara per September 2022, modal inti bank ini mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan Bank Oke telah memenuhi ketentuan modal inti sejak Oktober lalu setelah menjalankan rights issue. Perseroan mengantongi dana dari rights issue Rp 500 miliar. Sehingga Per Oktober, modal inti bank ini sudah mencapai Rp 4,47 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi