KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan Vice President of Global Government Affairs and Public Policy Google Karan Bathia di Washinton DC, Amerika Serikat pada Jumat (14/10) yang lalu. Sri Mulyani menyampaikan, Indonesia memiliki banyak perusahaan kecil dan menengah. Hanya saja, tingkat literasi digital dan familirisasinya masih rendah sehingga masih perlu untuk ditingkatkan. Terlebih lagi, pekerjaan terkait digital pun sekarang menjadi lebih menarik. "Lihat banyaknya bermunculan para yotuber dan content creator. Creative industry kini sangat menjanjikan," ujar Sri Mulyani dalam unggahan akun instagram pribadinya, Minggu (16/10).
Untuk itu, Sri Mulyani menyebut, pemerintah harus memikirkan tidak hanya bagaimana membangun infrastruktur digital. Tetapi juga meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital. Itu sebabnya, Indonesia harus fokus berinvestasi untuk infastruktur terutama di remote area untuk meningkatkan konektivitas.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi Global Tahun Depan, Ini yang Disiapkan Pemerintah Menurut Sri Mulyani, Google telah turut berperan dan bekerjasama dengan Indonesia. Diantaranya melalui pembangunan jaringan kabel, program peningkatan kapasitas dengan membangun program digital service certificate untuk peningkatan digital skill yang baru akan diluncurkan pada tahun ini namun sudah melibatkan sekitar 20.000 orang. Selain itu, kerjasama Google dengan Indonesia juga terjalin lewat program academy educreator yang mengajarkan bagaimana Youtube digunakan untuk pendidikan atau edukasi "Program ini menarik banyak peminat dari Indonesia dan dapat lebih dikembangkan untuk reskilling bagi masyarakat Indonesia," kata Sri Mulyani. Di sisi lain, Ia bilang, Indonesia sendiri memiliki dana pendidikan yang bisa diarahkan untuk mengembangkan kemampuan ekonomi kreatif, tentu dengan melibatkan pula pemerintah daerah dan pihak swasta. Mengutip berita Kontan sebelumnya, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor penyumbang terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB). Hitungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, ekonomi kreatif menyumbang PDB sebesar 7,8%.
Jumlah tersebut ditopang dengan tiga subsektor utama yakni kuliner, fesyen, dan kriya. Jumlah tersebut juga menempatkan Indonesia di peringkat tiga besar dunia dalam kontribusi terhadap PDB nasional di bawah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-Pop. "Digitalisasi dapat meningkatkan daya saing dan memperluas peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan pasar sehingga dapat meningkatkan ekonomi para pelaku UMKM," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/10).
Baca Juga: Bertemu dengan Sri Mulyani, Lembaga Pemeringkat Global Puji Kinerja Ekonomi RI Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat