KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah kembali mengadakan rapat koordinasi Tingkat Menteri Tim Nasional
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan Tim Delegasi OECD yang dipimpin oleh Deputy Secretary General OECD Amb. Frantisek Ruzicka. Adapun pertemuan ini merupakan yang ke empat dalam pembahasan proses aksesi. Pertemuan dihadiri oleh Menteri KKP dan Menteri PANRB, serta perwakilan kementerian lain penanggungjawab bidang dalam Tim Nasional OECD. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan,
minggu ini Tim Sekretariat OECD, dipimpin Deputy Secretary General, sedang melakukan kunjungan dan untuk melihat langsung bagaimana percepatan aksesi Indonesia untuk persiapan tinjauan teknis tersebut. Baca Juga: Soal Persetujuan Israel Sebagai Syarat Indoensia Masuk OECD, Ini Kata Menko Airlangga Ia menjelaskan dalam pertemuan pagi ini, Kamis (11/12/2025), Indonesia memberikan pembaruan terkait
technical review. hingga saat ini fokus utama kajian tersebut berada pada bidang lingkungan, perdagangan dan ekonomi digital. “Dilakuan peninjauan mengingat kompleksitas dan peran pentingnya dalam membentuk ketahanan nasional untuk menghadapi global, tantangan global hari ini,” tutur Airlangga dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Proses aksesi OECD Indonesia, Kamis (11/12/2025). Ia menjelaskan Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 sebagai amandemen dari Keppres Nomor 17 Tahun 2024 mengenai Tim Nasional Aksesi OECD. Selain itu pemerintah juga telah memperbarui platform nasional untuk mendukung aksesi tersebut dengan membangun sebuah platform digital bernama Informasi Aksesi (INA) OECD sebagai wadah koordinasi dan kolaborasi digital. Ia menambahkan, sebagaimana sering disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Rini Widyantini, bahwa Indonesia memang telah memanfaatkan platform digital dalam seluruh proses aksesi. Lebih lanjut, Airlangga juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Deputi Sekretaris Jenderal OECD František Ruži?ka memberikan paparan mengenai perkembangan aksesi Indonesia dari perspektif organisasi tersebut. Dalam penjelasan itu, disebutkan bahwa progres keanggotaan Indonesia dinilai sangat terlihat atau
visible. OECD juga menilai bahwa prioritas yang telah ditetapkan Indonesia sudah sesuai dengan arahan organisasi.
Baca Juga: Putin Tawarkan Kerja Sama Strategis ke Prabowo, dari Pertahanan hingga Pertanian “Kemudian juga prioritas yang ditetapkan juga cocok, artinya sesuai dengan apa yang disebutkan oleh OECD. Dan juga tentu di tengah ketidakpastian global, keanggotaan Indonesia di OECD ini diharapkan dapat menafigasi ketidakpastian dan kekondisi multilateralisme dan multipolarisme yang ada di global,” ungkapnya. Lebih lanjut, dalam bidang perdagangan, Airlangga mengungkapkan, Indonesia tetap menunjukkan kinerja positif meskipun perang dagang masih terjadi di berbagai kawasan. Ia menyebut bahwa keanggotaan Indonesia dalam berbagai perjanjian internasional maupun dalam Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), mendapat apresiasi tinggi, termasuk saat Presiden berkunjung ke Pakistan. Airlangga berharap, proses aksesi Indonesia ke OECD dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena tujuan utama aksesi tersebut adalah menciptakan kebijakan yang lebih baik demi kehidupan yang lebih sejahtera.
“Dan hari ini kami juga menyampaikan dan memperlihatkan kepada OECD bahwa proses yang Indonesia lakukan adalah transparan dan terbuka,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News