KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memanggil jajaran pejabat sementara PT Garuda Indonesia Tbk (
GIAA). Dalam pertemuan yang digelar di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (12/12) sore itu, Erick menyampaikan sejumlah pesan. Pelaksana Tugas Direktur Utama GIAA Fuad Rizal mengungkapkan, pesan pertama yang disampaikan Erick agar para pejabat di Garuda bisa menjaga akhlak dan loyalitas kepada kepentingan negara.
Baca Juga: Terpopuler: Tiga saham berpotensi delisting, Jack Ma bongkar strategi investasi "Arahan dari Pak Erick adalah, mengingatkan kita untuk selalu menjaga akhlak, dan loyalitas kepada Pak Menteri, Presiden dan Negara," kata Fuad selepas pertemuan tersebut. Selanjutnya, sambung Fuad, Erick meminta supaya manajemen Garuda bisa menjaga tata kelola perusahaan yang baik alias
Good Corporate Governance (GCG). Hal itu ditekankan menyusul terbongkarnya sederet persoalan di Garuda yang terungkap pasca terbukanya kasus penyelundupan Harley Davidson beberapa waktu lalu. Fuad mengatakan, Erick juga meminta supaya jajaran direksi sementara Garuda bisa menjaga operasional perusahaan sampai dengan digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 22 Januari 2020. Apalagi, saat ini Garuda mulai menghadapi musim sibuk
(peak season) liburan natal dan tahun baru (Nataru).
Baca Juga: Garuda geger, ini 5 kasus mencengangkan di maskapai ini Dalam kesempatan tersebut, Fuad mengklaim pihaknya telah melakukan persiapan dan optimistis akan berjalan sesuai target. "Untuk operasional kita lakukan rapat dengan para pihak terkait,
Insha Allah dengan dukungan dari karyawan di Garuda sendiri,
peak season di Nataru bisa kita layani," ungkapnya. Lebih lanjut, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Human Capital GIAA Aryaperwira mengatakan, selama 45 hari masa kerja hingga ditetapkan jajaran direksi yang baru, pihaknya akan mengevaluasi sejumlah regulasi yang berpotensi melanggar aturan perundang-undangan. Termasuk yang melanggar ketentuan kerja sama dalam mutasi dan rotasi karyawan. "Mutasi dan rotasi karyawan akan kita tinjau ulang, kita kembalikan ke kebutuhan perusahaan," terangnya.
Baca Juga: Ini sikap serikat pekerja terkait kasus yang menimpa Garuda Indonesia Sementara itu, Plh Direktur Operasi GIAA Tumpal Manumpak Hutapea mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan restrukturisasi terhadap beberapa rute penerbangan. Termasuk dengan mengubah kembali kebijakan terhadap awak kabin yang tadinya Pulang Pergi (PP). "Kami akan merestrukturisasi beberapa rute, terutama buat awak kabin yang terbang PP selama ini, akan kami kembalikan lagi menginap. Saya akan tetap menjaga
safety dari penerbangan Garuda ke depan dan kualitas dari penerbangan," tandas Tumpal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .