KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Direktur World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen, Kamis (7/7). Dalam agenda tersebut banyak hal yang dibicarakan, namun yang menjadi topik utamanya adalah mengenai perubahan iklim dan transisi energi. Sri Mulyani mengatakan, salah satu yang menjadi fokus dalam pembahasan adalah bagaimana meningkatkan dampak transisi energi terhadap perekonomian, misalnya karbon.
"Kami membicarakan mengenai bagaimana kita mengubah pandangan terhadap karbon, bagaimana kita tidak hanya melihatnya sebagai polusi namun juga sebagai value yang dapat kita input," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (7/7) kemarin.
Baca Juga: Rupiah Lewat Rp 15.000 Per Dollar AS, Apa Indonesia Krisis? Ini Kata Menteri Keuangan Ia bilang, carbon tax dan carbon market merupakan hal yang baru bagi Indonesia, namun perlu dipersiapkan dengan baik. Investasi pada generasi muda melalui pola komunikasi dan edukasi yang baik menjadi kunci, karena generasi muda tersebut yang akan menentukan dan menjalani masa depan bangsa Indonesia. Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, sebagai bangsa maritim yang memiliki teritori laut begitu luas, Indonesia perlu menggarap serius
blue economy. "Bagaimana kita bisa menilai lebih akurat nilai lautan kita dan yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk mendorong perekonomian bangsa?," ucap Sri Mulyani.
Mewakili World Bank, Satu Kahkonen menyampaikan dukungan penuhnya akan upaya-upaya Indonesia dalam melakukan transisi energi hingga mencapai net zero emission. Memaksimalkan potensi ekonomi dari sektor terbarukan juga menjadi hal yang begitu krusial. "Saya harap diskusi seperti ini dapat membantu bangsa kita dalam memanfaatkan seluruh potensi energi terbarukan kita yang begitu kaya. Saya juga mengundang rombingan World Bank untuk menghadiri rangkaian agenda G20 yang akan segera dihelat di Bali pada bulan ini," tulis Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Tengah Rumuskan Kredit Perumahan Bisa Dijadikan Surat Berharga Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat