Penguatan juga terlihat di transaksi antarbank. Nilai tukar yang tertera di Bank Indonesia tadi pagi menunjukkan penguatan rupiah 0,53% menjadi Rp 14.358.

Meski begitu, rupiah dilihat tetap dalam tren melemah terhadap dollar AS. Dalam sepekan, rupiah masih melemah tipis 0,02%.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menilai, pelemahan rupiah masih terimbas efek dari perang dagang AS-China yang penuh ketidakpastian. "Pelemahan rupiah tidak jauh-jauh dikarenakan perang dagang," katanya. Posisi dollar AS sebagai safe haven menjadi faktor utama pelemahan rupiah. 

Selain itu, adanya pembagian dividen oleh perusaha-perusahaan di Indonesia juga mengambil peran pelemahan rupiah. Pasalnya, hampir separuh investor di pasar saham Indonesia merupakan investor asing. Andai mereka memilih mengkonversi cuannya menjadi dollar AS, ini menambah tekanan pada rupiah.

Mikail memperkirakan rupiah minggu depan masih cenderung melemah dan akan berada di kisaran Rp 14.340- Rp 14.400 per dollar AS.