KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dianggap berprospek positif pada semester II ini. Selain kalkulasi prospek bisnis, emiten ini bakal diuntungkan oleh kebijakan
free float indeks LQ45. Sudah jamak kita ketahui, Agustus nanti Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan memilah anggota indeks LQ45 berdasarkan saham porsi
free float, atau porsi saham dengan kepemilikan per investor kurang dari 5%. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai, INDF diuntungkan karena porsi saham
free float INDF saat ini sampai 50%.
Baca Juga: Saham Indofood (INDF) dipandang layak beli seiring kinerja yang masih solid Menurut Suria, kini bobot INDF di indeks LQ45 adalah 1,58%. Angka ini lebih rendah ketimbang anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang berbobot 1,99%. Namun, ketika aturan
free float berlaku efektif, bobot INDF naik menjadi 1,9%, sedangkan ICBP turun menjadi 1,27%. “Bobot saham INDF akan lebih tinggi dari ICBP yang selama ini dikenal sebagai salah satu saham berharga premium,” ungkap Suria, Rabu (17/7). Selain menarik lantaran potensi kenaikan bobot, valuasi emiten ini masih tergolong murah.
Price to earning ratio (PER) INDF 11,34 kali per hari ini (17/7), menurut data RTI. Angka ini lebih rendah ketimbang ICBP sebagai anak usahanya yang memiliki PER 23,15 kali.
Baca Juga: Bisnis Mi Instan dan Susu Terus Tumbuh, Analis Sarankan Beli Saham ICBP berdasarkan kalkulasi dan analisisnya, Suria merekomendasikan beli saham INDF dengan target harga wajar Rp 8.500 per saham. Bisa jadi penilaian Suria itu sejalan dengan pandangan pasar. Kamis kemarin, (18/07) saham INDF ditutup menghijau. Ketika bursa tutup lapak, saham INDF hinggap persis di harga Rp 7.050. Dibandingkan penutupan Rabu (Rp 6.975 per saham), berarti kemarin saham INDF naik 1,08%. Sehari sebelumnya saham INDF juga naik harga, 1,09%, ke Rp 6.975 per saham. Jadi, secara kasar, dalam dua hari terakhir harga INDF naik 2,17%.
Baca Juga: Indofood (INDF) menambah kepemilikan saham di IFAR sebanyak 6,77 juta Antusias investor atau
trader tampak sejak pagi. INDF dibuka di atas harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 7.000 per saham. Sempat menyentuh harga tertinggi Rp 7.100 dan harga terendah Rp 6.975, saham INDF ditutup naik Rp 75 per saham.
Pada saat penutupan, harga
bid tertinggi Rp 7.050 per saham. Di lain sisi, harga penawaran (
offer) terendah di Rp 7.075 per saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham INDF mencapai Rp 60,60 miliar. Jumlah saham bank yang ditransaksikan mencapai 85.772 saham.
Baca Juga: Sepekan Borong Saham IndoAgri di Pasar, Indofood Rogoh Kocek Lebih dari Rp 200 Miliar Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana