Berusaha Pulihkan Operasi, Delta Air Lines Telah Batalkan Sekitar 5.000 Penerbangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS), Delta Airlines masih terus berusaha memulihkan operasinya setelah melakukan pembatalan hampir mencapai 1.500 penerbangan. Insiden ini membuat calon penumpangnya terlantar bahkan ada yang harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan penerbangan baru.

Dilansir dari Reuters, data FlightAware menyebutkan maskapai penerbangan yang berbasis di Atlanta ini telah membatalkan sepertiga dari jadwalnya dan menunda 1.700 penerbangan. Total penerbangan yang dibatalkan sejak Jumat kini mencapai lebih dari 5.000.

Apa yang menimpa Delta Airlines ini adalah imbas dari pembaruan perangkat lunak oleh perusahaan keamanan siber global CrowdStrike yang memicu masalah sistem bagi pelanggan Microsoft, termasuk diantaranya  maskapai penerbangan.


Baca Juga: Sekitar 800 Penerbangan Maskapai Amerika Kembali Dihentikan Karena Lonjakan Covid-19

Walaupun sebagian besar maskapai penerbangan Amerika telah pulih, Delta masih kesulitan untuk kembali normal. United Airlines membatalkan 9% - atau 266 - penerbangan hari Minggu, terbanyak kedua di antara maskapai penerbangan.

“Khususnya salah satu alat kami yang terkait dengan pelacakan kru terpengaruh dan tidak dapat secara efektif memproses sejumlah perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh penutupan sistem,” kata CEO Delta, Ed Bastian kepada pelanggan melalui email.

Sementara itu Menteri Transportasi Pete Buttigieg mengingatkan agar maskapai bertanggung jawab terhadap pelanggan.

“Saya akan memastikan bahwa departemen kami mendukung penumpang Delta dengan menerapkan semua perlindungan penumpang yang berlaku,” kata Buttigieg. 

Editor: Putri Werdiningsih