KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan bakal menjadi tahun ekspansi PT Indosat Tbk (ISAT). Perusahaan ini disebut-sebut bakal menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$ 2 miliar atau lebih dari Rp 30 triliun. Capex jumbo tersebut dikucurkan untuk mengejar ketertinggalan ISAT dengan operator lain. Tapi, di sisi lain, capex yang sebagian di antaranya untuk pengembangan jaringan itu justru bisa menjadi pemberat kinerja. Aditya Eka Prakasa, analis BCA Sekuritas bilang, capex terlalu tinggi cukup berisiko. Jika ISAT menaikkan capex jadi Rp 15 triliun saja, net gearing perusahaan lompat jadi sekitar tiga kali. Bandingkan dengan net gearing perusahaan saat ini sekitar dua kali. "Konservatifnya, capex Rp 10 triliun. Ini pun dengan risiko biaya bunga naik 30% jika pendanaannya berasal dari bank," jelas Aditya dalam riset 30 Oktober.
Besarnya belanja modal akan memberatkan kinerja Indosat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun depan bakal menjadi tahun ekspansi PT Indosat Tbk (ISAT). Perusahaan ini disebut-sebut bakal menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga US$ 2 miliar atau lebih dari Rp 30 triliun. Capex jumbo tersebut dikucurkan untuk mengejar ketertinggalan ISAT dengan operator lain. Tapi, di sisi lain, capex yang sebagian di antaranya untuk pengembangan jaringan itu justru bisa menjadi pemberat kinerja. Aditya Eka Prakasa, analis BCA Sekuritas bilang, capex terlalu tinggi cukup berisiko. Jika ISAT menaikkan capex jadi Rp 15 triliun saja, net gearing perusahaan lompat jadi sekitar tiga kali. Bandingkan dengan net gearing perusahaan saat ini sekitar dua kali. "Konservatifnya, capex Rp 10 triliun. Ini pun dengan risiko biaya bunga naik 30% jika pendanaannya berasal dari bank," jelas Aditya dalam riset 30 Oktober.