KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarik menarik antara sentimen eksternal dan internal bakal mempengaruhi pergerakan rupiah pada Kamis (7/1). Sentimen postif bagi rupiah sebenarnya datang dari hasil poling sementara dari perebutan kursi Senat di Georgia, Amerika Serikat (AS) yang mengunggulkan Partai Demokrat. Namun, peluang rupiah untuk menguat karena sentimen tersebut mendapat tekanan dari pengetatan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah di wilayah Jawa dan Bali.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, saat ini dolar AS yang merupakan aset safe haven sedang ditinggal oleh pelaku pasar yang kembali melirik aset berisiko. Hal tersebut terjadi usai Partai Demokrat berpotensi besar menguasai Senat dan membuat peluang kebijakan dari Presiden AS terpilih Joe Biden untuk memperbaiki ekonomi semakin mulus. Baca Juga: Ini sentimen yang mempengaruhi penguatan rupiah hari ini (6/1) Walau mendapat tekanan dari sentimen dalam negeri, Josua masih melihat rupiah berpotensi menguat. "Investor sedang gencar mencari yield yang lebih tinggi dan salah satunya di pasar Indonesia," kata dia.