JAKARTA. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan, aksi demonstrasi Senin ini (28/10) untuk prakondisi dan pemanasan mogok nasional para pekerja akan terus dilaksanakan hingga Rabu 30 Oktober lusa. Said menuturkan, hari ini 10.000 buruh sudah melakukan aksi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Kawasan Industri Pulogadung. Sementara, massa demo terbanyak hari ini ada di Bandung Raya yang meliputi Cimahi, dan Kabupaten Bandung yakni sebanyak 50.000 buruh. "Kami menolak penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) DKI sebesar Rp 2.299.860 karena itu dilakukan secara sepihak oleh pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)," ujar Said, Senin (28/10). Menurutnya, hasil KHL itu ilegal karena semua anggota dewan pengupahan DKI dari unsur pekerja walkout dari pertemuan dewan pengupahan tersebut. Selain itu, rapat tersebut juga tidak dihadiri oleh unsur akademisi. Perhitungan KHL tersebut, lanjut Said, menggunakan rata-rata KHL 2013 yang seharusnya menggunakan metode regresi KHL sampai dengan Desember 2014, karena KHL tersebut diberlakukan untuk upah minimum 2014. Dengan regresi ini, maka KHL yang dihasilkan adalah Rp 2.767.320. "Jadi, kenaikan upah minimum 50% sangat rasional bila dilihat dari angka KHL dari hasil perhitungan regresi sampai Desember 2014, ditambah inflasi dan produktivitas," katanya. Ketua Forum Buruh DKI, Muhamad Toha menimpali, aksi prakondisi mogok nasional akan berlanjut pada Selasa (29/10) besok di kantor Gubernur DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. Toha menjelaskan, aksi demo itu untuk menuntut Komitmen Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama untuk merealisasikan tuntutan kenaikan upah sebesar Rp.3,7 juta sesuai dengan janji Ahok bahwa upah layak di DKI Jakarta adalah Rp 4 juta per bulan. Menurutnya, bila tuntutan buruh ini dirasakan berat, buruh siap bernegosiasi berdasarkan KHL RP 2.767.320 ditambah inflasi, pertumbuhan ekonomi, produktivitas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Besok, buruh gelar demo di balai kota dan DPRD DKI
JAKARTA. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengungkapkan, aksi demonstrasi Senin ini (28/10) untuk prakondisi dan pemanasan mogok nasional para pekerja akan terus dilaksanakan hingga Rabu 30 Oktober lusa. Said menuturkan, hari ini 10.000 buruh sudah melakukan aksi di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung dan Kawasan Industri Pulogadung. Sementara, massa demo terbanyak hari ini ada di Bandung Raya yang meliputi Cimahi, dan Kabupaten Bandung yakni sebanyak 50.000 buruh. "Kami menolak penetapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) DKI sebesar Rp 2.299.860 karena itu dilakukan secara sepihak oleh pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)," ujar Said, Senin (28/10). Menurutnya, hasil KHL itu ilegal karena semua anggota dewan pengupahan DKI dari unsur pekerja walkout dari pertemuan dewan pengupahan tersebut. Selain itu, rapat tersebut juga tidak dihadiri oleh unsur akademisi. Perhitungan KHL tersebut, lanjut Said, menggunakan rata-rata KHL 2013 yang seharusnya menggunakan metode regresi KHL sampai dengan Desember 2014, karena KHL tersebut diberlakukan untuk upah minimum 2014. Dengan regresi ini, maka KHL yang dihasilkan adalah Rp 2.767.320. "Jadi, kenaikan upah minimum 50% sangat rasional bila dilihat dari angka KHL dari hasil perhitungan regresi sampai Desember 2014, ditambah inflasi dan produktivitas," katanya. Ketua Forum Buruh DKI, Muhamad Toha menimpali, aksi prakondisi mogok nasional akan berlanjut pada Selasa (29/10) besok di kantor Gubernur DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta. Toha menjelaskan, aksi demo itu untuk menuntut Komitmen Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama untuk merealisasikan tuntutan kenaikan upah sebesar Rp.3,7 juta sesuai dengan janji Ahok bahwa upah layak di DKI Jakarta adalah Rp 4 juta per bulan. Menurutnya, bila tuntutan buruh ini dirasakan berat, buruh siap bernegosiasi berdasarkan KHL RP 2.767.320 ditambah inflasi, pertumbuhan ekonomi, produktivitas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News