Besok, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu melanjutkan penguatan. Pada perdagangan Kamis (7/5), IHSG turun 0,6% ke level 5.150,49.

Investor asing mencatat net sell Rp 350,5 miliar. Sepanjang tahun ini, net buy asing menjadi Rp 10,5 triliun.

Lanjar Nafi Taulat, analis Reliance Securities mengatakan, pergerakan IHSG seiring dengan mayoritas bursa Asia yang juga ditutup koreksi. Menurut Lanjar, investor di bursa Asia merasa khawatir terhadap peraturan ketat pada margin trading sehingga memicu pelemahan saham China. "Selain itu, sata ekonomi yang kemarin dirilis juga cukup mengecewakan," imbuhnya.


Sementara pelemahan IHSG dipicu oleh keraguan investor terhadap target pertumbhan ekonomi Indonesia sebesar 7%. Spekulasi ini muncul setelah adanya perlambatan produk domestik bruto. Imbasnya, Bank Indonesia menjadi lebih ketat dalam menyikapi kebijakan moneter, seperti penurunan tingkat suku bunga secara bertahap dan memotong biaya pinjaman tanpa mengurangi jumlah penempatan di Bank.

Analis Semesta Indovest, Aditya Perdana Putra menambahkan, Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan agar anggaran ke sektor infrastruktur dipercepat memberi sinyal positif pada saham-saham infrastruktur. Namun, kenaikan tersebut tidak mampu mengangkat saham - saham di sektok lain.

"Kondisi pasar kita belum positif, kalau hanya berpijak pada konstruksi belum memberi pengaruh besar ke IHSG," ungkap Aditya. Oleh karena itu, meski ada sinyal positif, investor masih wait and see.

Lanjar mengaatakan, sentimen IHSG selanjutnya adalah data neraca perdagangan dan kompisisinya di China dan Eropa, tingkat inflasi Yunani, serta non farm payroll bulan April di Amerika.

Secara teknikal, Lanjar melihat IHSG bergerak terkonsolidasi. Indikator stichastic bergerak naik terbatas hampir mencapai area jenuh beli. Sementara histogram dari MACD terus menguat menuju area positif.

Lanjar memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan range pergerakan 5.125 - 5.200. Sedangkan Aditya menebak IHSG akan turun dan bergerak pada kisaran 5.112 - 5.203.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto