JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (15/6) diprediksi berpotensi untuk rebound. Pada penutupan Jumat (12/6), IHSG naik tipis 0,14% di 4.935,82. Bursa Asia pada Jumat (12/6) ditutup menguat 0,47% di level 148.24. Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebanyak 3,23%. Analis Relience Securities, Lanjar Nafi menuturkan pada perdagangan pekan lalu, investor asing masih melakukan penjualan dengan total net sell sebesar Rp 2,9 triliun. Dengan ini sejak awal Juni, penjualan oleh investor asing sudah mencapai Rp 4,2 triliun. “Aksi jual ini merupakan aksi jual investor asing terbesar sejak bulan Oktober 2014 lalu,” ujar Lanjar. Pada awal pekan ini, pemerintah dijadwalkan akan merilis data neraca perdagangan, komposisi impor dan ekspor, serta pertumbuhan kredit Indonesia. Ekspetasi pasar, Neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Mei akan tumbuh 77% menjadi US$ 8 juta dari bulan April di US$ 4,5 juta, sedangkan pertumbuhan kredit diperkirakan akan tetap. Sedangkan William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menilai IHSG berusaha untuk beranjak naik meskipun kekuatannya tidak terlalu besar. Namun menurutnya untuk jangka panjang IHSG mencerminkan pola uptrend seiring dengan proses akumulasi yang sedang terjadi dan sudah terjadi oversold. “IHSG berpotensi menguat terbatas dengan berada di jalur uptrend untuk jangka panjang,” imbuh William. Analis Net Sekuritas, Fadli menjelaskan penguatan IHSG ini sejalan dengan bursa Asia yang mayoritas mengalami penguatan. Muncul spekulasi dari China yang akan meningkatkan stimulus untuk menstabilkan perekonomian. Selain itu, data produk Industri di Jepang juga positif. Fadli memperkirakan IHSG di hari Senin (15/6) akan menguat di 4.885-4.985. William memproyeksi IHSG berpotensi menguat di 4.889-5051. Sedangkan Lanjar juga memperkirakan IHSG menguat di 4.900-5.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Besok, IHSG berpotensi menguat tipis
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (15/6) diprediksi berpotensi untuk rebound. Pada penutupan Jumat (12/6), IHSG naik tipis 0,14% di 4.935,82. Bursa Asia pada Jumat (12/6) ditutup menguat 0,47% di level 148.24. Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebanyak 3,23%. Analis Relience Securities, Lanjar Nafi menuturkan pada perdagangan pekan lalu, investor asing masih melakukan penjualan dengan total net sell sebesar Rp 2,9 triliun. Dengan ini sejak awal Juni, penjualan oleh investor asing sudah mencapai Rp 4,2 triliun. “Aksi jual ini merupakan aksi jual investor asing terbesar sejak bulan Oktober 2014 lalu,” ujar Lanjar. Pada awal pekan ini, pemerintah dijadwalkan akan merilis data neraca perdagangan, komposisi impor dan ekspor, serta pertumbuhan kredit Indonesia. Ekspetasi pasar, Neraca perdagangan Indonesia untuk bulan Mei akan tumbuh 77% menjadi US$ 8 juta dari bulan April di US$ 4,5 juta, sedangkan pertumbuhan kredit diperkirakan akan tetap. Sedangkan William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menilai IHSG berusaha untuk beranjak naik meskipun kekuatannya tidak terlalu besar. Namun menurutnya untuk jangka panjang IHSG mencerminkan pola uptrend seiring dengan proses akumulasi yang sedang terjadi dan sudah terjadi oversold. “IHSG berpotensi menguat terbatas dengan berada di jalur uptrend untuk jangka panjang,” imbuh William. Analis Net Sekuritas, Fadli menjelaskan penguatan IHSG ini sejalan dengan bursa Asia yang mayoritas mengalami penguatan. Muncul spekulasi dari China yang akan meningkatkan stimulus untuk menstabilkan perekonomian. Selain itu, data produk Industri di Jepang juga positif. Fadli memperkirakan IHSG di hari Senin (15/6) akan menguat di 4.885-4.985. William memproyeksi IHSG berpotensi menguat di 4.889-5051. Sedangkan Lanjar juga memperkirakan IHSG menguat di 4.900-5.000. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News