JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum berhasil bangkit. Pada perdagangan Selasa (15/11) IHSG melemah 37,24 poin atau 0,73% menjadi 5.078,5. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat Rp 8,65 triliun. Investor asing masih melakukan aksi jual dengan net sell di pasar reguler mencapai Rp 561,1 miliar atau net sell keseluruhan sebesar Rp 551,9 miliar. Menurut analis BCA Securities Achmad Yaki, aksi profit taking masih berlanjut hingga perdagangan Selasa. Namun, harga-harga komoditas mulai rebound, seperti minyak. Pasalnya, penurunan harga komoditas energi seperti minyak dan batubara membuat harga saham berbasis komoditas tertekan pada perdagangan Senin lalu. Jika batubara dan logam rebound juga, maka ada potensi IHSG dan saham berbasis komoditas akan technical rebound pada Rabu (16/11) besok. "Rilis neraca perdagangan yang surplus US$ 1,21 miliar juga berpengaruh pada pergerakan indeks, tetapi harga komoditas lebih besar pengaruhnya ke IHSG," kata dia.
Besok IHSG berpotensi rebound
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum berhasil bangkit. Pada perdagangan Selasa (15/11) IHSG melemah 37,24 poin atau 0,73% menjadi 5.078,5. Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat Rp 8,65 triliun. Investor asing masih melakukan aksi jual dengan net sell di pasar reguler mencapai Rp 561,1 miliar atau net sell keseluruhan sebesar Rp 551,9 miliar. Menurut analis BCA Securities Achmad Yaki, aksi profit taking masih berlanjut hingga perdagangan Selasa. Namun, harga-harga komoditas mulai rebound, seperti minyak. Pasalnya, penurunan harga komoditas energi seperti minyak dan batubara membuat harga saham berbasis komoditas tertekan pada perdagangan Senin lalu. Jika batubara dan logam rebound juga, maka ada potensi IHSG dan saham berbasis komoditas akan technical rebound pada Rabu (16/11) besok. "Rilis neraca perdagangan yang surplus US$ 1,21 miliar juga berpengaruh pada pergerakan indeks, tetapi harga komoditas lebih besar pengaruhnya ke IHSG," kata dia.