Besok, IHSG diproyeksi cenderung menguat



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak beragam cenderung menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Pasalnya, indikator teknikal indeks masih menunjukkan sinyal positif.

Lanjar Nafi,analis Reliance Sekuritas mengatakan, terkoreksinya IHSG pada perdagangan hari ini bila dilihat dari analisa teknikal cukup wajar dimana setelah harga berhasil melebihi harga tertinggi sebelumnya. Indikator stochastic bergerak dead-cross pada area jenuh beli dengan momentum RSI yang cukup tinggi.

Meskipun demikian, saat IHSG terkoreksi pada hari ini pergerakannya tetap tertahan pada support MA7 yang tepat pada level penutupan sehingga peluang penguatan balasan yang terbatas pada perdagangan selanjutnya cukup terbuka dengan catatan IHSG mampu terus bergerak di atas MA7.


"Diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung mencoba menguat terbatas di kisaran 4.850-4.910," kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN,Senin (25/4).

Hari ini, IHSG bergerak tertekan sejak awal sesi hingga ditutup turun 0,73% di level 4.878.86 dengan volume yang relatif sepi. Sektor infrastruktur berbalik menguat dimana saham TLKM menjadi yang terbanyak dibeli investor asing di saat investor mulai melakukan aksi ambil untung disektor yang mengalami penguatan pada pekan lalu.

Meskipun demikian, investor asing masih terus terlihat melakukan aksi beli dengan catatan net buy Rp 118.37 miliar. Lanjar bilang, kuatnya rupiah terhadap badai pelemahan nilai tukar di Asia terhadap USD menjelang FOMC karena beberapa data ekonomi yang mulai membaik menjadi alasan utama investor asing.

Bursa Asia bergerak tertekan di awal pekan karena harga minyak mentah turun dan yen kembali menguat. Investor memilih bersikap hati-hati sebelum pertemuan bank sentral di AS dan Jepang yang akan membahas langkah kebijakan moneter selanjutnya.

Permintaan akan instrumen safe haven membuat nilai tukar yen menguat sehingga berimbas kepada pergerakan indeks saham di Jepang yang memimpin pelemahan pada awal pekan ini meskipun data indeks kepercayaan konsumen di Jepang rilis positif.

Seakan mengikuti bursa Asia, Mayoritas bursa saham di Eropa dibuka melemah dimana selain pelemahan harga minyak sebesar 0,8% beberapa emiten besar melaporkan laba yang dibawah ekspetasi membuat investor lebih cenderung merealisasikan keuntungan minggu lalu.

Menurut Lanjar, sentimen selanjutnya cukup sepi dimana hanya akan ada data tingkat kepercayaan konsumen dan survei kinerja sektor jasa di AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie