Besok, IHSG masih rawan terkoreksi



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,43% ke posisi 5.363,05 pada perdagangan Rabu (1/3). Sejumlah analis meramal, indeks masih rawan melanjutkan koreksi pada Kamis (2/3).

Analis NH Korindo Bima Setiaji mengatakan, koreksi IHSG pada hari ini didorong aksi profit taking investor setelah pidato Donald Trump. Walaupun Trump gagal memenuhi harapan pasar dengan tidak memberi detail stimulus fiskalnya, tapi beberapa kebijakanya diprediksi meningkatkan ekonomi Amerika.

Misalnya, investasi US$ 1 triliun pada infrastruktur, reformasi pajak atau pengurangan pajak untuk perusahaan. Sehingga hal ini membuat probabilitas kenaikan suku bunga Amerika Serikat Maret ini mencapai 50%. "Sehingga sentimen global ini menjadi faktor penekan IHSG," kata Bima, Rabu (1/3).


Menurut Bima, inflasi domestik bulan ini terhitung masih positif dengan tingkat inflasi di bawah 4% dan kenaikan Manufacturing PMI di atas 50,9% seharusnya menjadi sentimen positif untuk jangka panjang.

Sementara, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, pernyataan dari beberapa pejabat The Fed mengenai rencana kenaikan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin memberikan sentimen negatif pada hari ini. ”Hasil rilis infasi juga memberi tekanan karena tidak sesuai dengan ekspektasi pasar,” kata Nafan.

Menurutnya, walaupun data ekonomi yang dirilis bulan ini masih positif dibandingkan bulan lalu, tapi secara year on year masih negatif, sehingga memberi tekanan pada IHSG.

Secara teknikal, Nafan menyebut, sudah terbentuk evening star candlestick pattern yang mengindikasikan bahwa IHSG akan mengalami koreksi lanjutan pada rentang support 5.327 dan resistance 5.411.

Senada, Bima memprediksi, IHSG bakal terkoreksi dengan range support 5.326 dan resistance 5.424.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini