Besok, kurs rupiah diperkirakan masih terkoreksi tipis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju nilai tukar rupiah sejak awal perdagangan rupanya tak bertahan lama. Kurs rupiah kembali melemah di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, Selasa (28/8). Di pasar spot, kurs rupiah ditutup melemah tipis 0,04% ke level Rp 14.626 per dollar AS.

Di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, kurs rupiah juga mencatat pelemahan 0,03% ke level Rp 14.614 per dollar AS. Kemarin, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia ini berada di posisi Rp 14.610.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai, rupiah kembali melemah tipis lantaran minimnya sentimen positif yang mendukung, terutama dari dalam negeri. "Jelang akhir bulan data ekonomi domestik memang minim, lalu pelaku pasar juga masih mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed pasca pidato Gubernur Jerome Powell akhir pekan lalu," ujar Reny, Selasa (28/8).


Reny mengatakan, rupiah sempat bertenaga karena pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua bakal direvisi turun dari 4,1% menjadi 4%. "Tapi pertumbuhan ekonomi 4% itu tetap tinggi dan jauh lebih baik ketimbang Eropa, misalnya," kata Reny. Belum lagi, kemajuan pada perundingan kesepakatan dagang antara AS dan Meksiko terkait Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) juga turut menopang dollar AS.

Di sisi lain, penawaran yang masuk dari pelaksanaan lelang surat utang negara (SUN) hari ini cukup memuaskan yakni mencapai Rp 59,28 triliun. Reny menilai, hasil lelang tersebut sejalan dengan net foreign buy yang dialami pasar saham sebesar Rp 800 miliar hari ini. "Inflow yang terjadi menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi saat ini, juga tren kenaikan suku bunga acuan," imbuhnya.

Namun, Reny memproyeksikan, nilai tukar rupiah masih akan terkoreksi tipis pada perdagangan besok, Rabu (29/8). Apalagi, jika data kepercayaan konsumen AS dari The Conference Board untuk bulan Agustus dirilis positif.

Reny memprediksikan, kurs rupiah masih akan memiliki support kuat pada level Rp 14.580 dan resisten di level Rp 14.648 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat