KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan, kekuatan nilai tukar rupiah memudar. Kemarin, Senin (10/9), mata uang Garuda terkoreksi 0,25% ke level Rp 14.857 per dollar Amerika Serikat akibat data tenaga kerja negeri Paman Sam yang positif. Sementara, rupiah berpotensi tertekan pasca tutupnya perdagangan pada Selasa (11/9). Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto memproyeksi, untuk perdagangan selanjutnya, rupiah bakal kembali melanjutkan pelemahan. "Biasanya rupiah rentan koreksi setelah penutupan pasar dan sentimen eksternal jadi lebih direspons oleh investor," kata Andri. Selain itu, menurutnya, perhatian para pelaku pasar juga akan tertuju pada data inflasi AS untuk bulan Agustus. Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Kamis (13/9), akan merilis data inflasi AS sepanjang Agustus yang diprediksi tumbuh 0,3% secara bulanan. Estimasi tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan inflasi AS pada Juli lalu yang hanya mencapai 0,2% mom.
Besok nilai tukar rupiah rentan terkoreksi lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan, kekuatan nilai tukar rupiah memudar. Kemarin, Senin (10/9), mata uang Garuda terkoreksi 0,25% ke level Rp 14.857 per dollar Amerika Serikat akibat data tenaga kerja negeri Paman Sam yang positif. Sementara, rupiah berpotensi tertekan pasca tutupnya perdagangan pada Selasa (11/9). Analis Asia Trade Point Futures Andri Hardianto memproyeksi, untuk perdagangan selanjutnya, rupiah bakal kembali melanjutkan pelemahan. "Biasanya rupiah rentan koreksi setelah penutupan pasar dan sentimen eksternal jadi lebih direspons oleh investor," kata Andri. Selain itu, menurutnya, perhatian para pelaku pasar juga akan tertuju pada data inflasi AS untuk bulan Agustus. Biro Statistik Tenaga Kerja AS, Kamis (13/9), akan merilis data inflasi AS sepanjang Agustus yang diprediksi tumbuh 0,3% secara bulanan. Estimasi tersebut lebih tinggi daripada pertumbuhan inflasi AS pada Juli lalu yang hanya mencapai 0,2% mom.