KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (28/1), diprediksi akan berlanjut pada perdagangan besok. Adapun sentimen yang bakal mendominasi perdagangan esok hari cenderung berasal dari faktor eksternal. Berdasarkan RTI, indeks Senin (28/1) tercatat terkoreksi 0,37% ke level 6.458,71. Pelemahan tersebut, diiukuti aksi
net sell dari investor asing sebanyak Rp 661,58 miliar. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memperkirakan indeks Selasa (29/1) cenderung melanjutkan pelemahan. Di mana, pasar memperkirakan rilis beberapa data ekonomi global.
"Seperti data makroekonomi Amerika Serikat (AS) terkait
consumer confidence yang diproyeksi turun dari level 128,1 menjadi 125. Ini membuat pelaku pasar global lebih memilih untuk
wait and see," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (28/1). Sementara itu, secara teknikal Nafan mengungkapkan bahwa MACD dan Stochastic telah membentuk pola
dead cross. Di sisi lain, terlihat pola
bearish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area
support. Di mana, indeks akan bergerak
support pertama maupun kedua memiliki
range pada 6.427,99 hingga 6.397,27. Sementara itu,
resistance pertama maupun kedua memiliki
range 6.495,25 hingga 6.531,80. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut. ERAA, Daily (Rp 2.280) (RoE: 18.05%; PER: 8.75x; EPS: 265.21; PBV: 1.57x; Beta: 1.74): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 2.250 – Rp 2.290, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.340, Rp 2.430, Rp 2.640 dan Rp 2.850.
Support: Rp 2.220 & Rp 2.170. KRAS, Daily (Rp 492) (RoE: -1.84%; PER: -20.92x; EPS: -23.90; PBV: 0.39x; Beta: 0.78): Terlihat pola
tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham. “Sell on Strength” pada area level Rp 494 – Rp 510, dengan target harga di level Rp 484.
Resistance: Rp 520. HMSP, Daily (Rp 3.710) (RoE: 38.19%; PER: 33.40x; EPS: 111.09; PBV: 12.76x; Beta: 0.86): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli “Akumulasi Beli” pada area Rp 3.660 – Rp 3.720, dengan target harga secara bertahap di level Rp 3.820, Rp 3.980, Rp 4.350 dan Rp 4.720.
Support: Rp 3.610 & Rp 3.520.
MYOR, Daily (Rp 2.590) (RoE: 18.03%; PER: 39.55x; EPS: 65.48; PBV: 7.12x; Beta: 0.26): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 2.550 – Rp 2.590, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.650, Rp 2.680, Rp 2.710 dan Rp 2.820.
Support: Rp 2.550, Rp 2.520 & Rp 2.490. PTBA, Daily (Rp 4.350) (RoE: 32.95%; PER: 9.55x; EPS: 455.64; PBV: 3.15x; Beta: 1.73): Terlihat pola
bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada level Rp 4.330 - Rp 4.360, dengan target harga secara bertahap di Rp 4.380, Rp 4.410, Rp 4.450, Rp 4.550 dan Rp 4.640.
Support: Rp 4.330 & Rp 4.300. UNTR, Daily (Rp 26.300) (RoE: 21.32%; PER: 8.08x; EPS: 3269,13; PBV: 1.74x; Beta: 0.59): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terlihat pola
bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 26.250 – Rp 26.350, dengan target harga secara bertahap di level Rp 26.700, Rp 27.000 dan Rp 27.400.
Support: Rp 25.950. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi