Besok, pergerakan rupiah akan lebih disetir sentimen eksternal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arah pergerakan kurs rupiah akan lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal pada perdagangan Senin (17/6).

Salah satu sentimen eksternal yang memiliki dampak bagi rupiah adalah data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang hanya tumbuh 0,5% (mom) pada bulan Mei 2019 lalu ketika dirilis akhir pekan lalu. Angka ini lebih rendah dibandingkan prediksi konsensus pasar sebesar 0,7% (mom).

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, pelemahan data ekonomi AS tak selamanya menguntungkan bagi mata rupiah.


Memang, hasil data ekonomi AS yang negatif di atas kertas dapat membuat mata uang dollar AS melemah. Akan tetapi, para pelaku pasar global juga bisa menilai bahwa hasil data tersebut merupakan cerminan potensi perlambatan ekonomi AS. “Sentimen perlambatan ekonomi berskala global ini akan membuat rupiah tertekan,” ungkap Faisyal.

Selain itu, para pelaku pasar global juga mulai berfokus pada agenda rapat Federal Open Market Committee dan Bank of England yang sama-sama digelar di pertengahan pekan nanti. Arah kebijakan bank-bank sentral negara maju tengah mendapat sorotan seiring potensi perlambatan global dan ketidakpastian perang dagang.

“Volatilitas rupiah berpeluang meningkat jelang pelaksanaan FOMC hingga rapat BoE nanti,” kata Faisyal.

Maka itu, ia memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.230—Rp 14.385 per dollar AS pada perdagangan Senin besok.

Sebagai catatan, kurs spot rupiah kembali mengalami pelemahan pada perdagangan Jumat (14/6) sebesar 0,32% ke level Rp 14.325 per dollar AS. Jika dibandingkan dengan posisi pada 31 Mei lalu, rupiah juga melemah 0,39% dihadapan dollar AS.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga terkoreksi 0,23% ke level Rp 14.304 per dollar AS pada Jumat kemarin. Namun, jika dihitung dari posisi di akhir bulan lalu, rupiah BI masih menguat 0,56% terhadap dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat