KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa - Bali menjadi dilematis. Sektor pariwisata terutama hotel dan restoran mau tidak mau harus mengikuti aturan tersebut meski kini diakui kondisi pariwisata masih berat. Maulana menyebut, pihaknya sangat memahami penerapan tersebut tentu berdasarkan pada jumlah kasus positif Covid-19 yang terus meningkat. Maka penerapan PPKM disebut menjadi satu upaya untuk menekan adanya laju pertambahan kasus aktif. "Kalau kita ditanya bagaimana, ya tentu kita idealnya kita berharap pembatasan itu tidak dilakukan tapi kan di sisi lain dilematis ini angka positifnya naik. Bagi kami ini situasi yang tidak ada pilihan, sangat dilematis," kata Maulana, Minggu (10/1).
Besok PPKM Jawa-Bali mulai diterapkan, PHRI: Ini dilematis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa - Bali menjadi dilematis. Sektor pariwisata terutama hotel dan restoran mau tidak mau harus mengikuti aturan tersebut meski kini diakui kondisi pariwisata masih berat. Maulana menyebut, pihaknya sangat memahami penerapan tersebut tentu berdasarkan pada jumlah kasus positif Covid-19 yang terus meningkat. Maka penerapan PPKM disebut menjadi satu upaya untuk menekan adanya laju pertambahan kasus aktif. "Kalau kita ditanya bagaimana, ya tentu kita idealnya kita berharap pembatasan itu tidak dilakukan tapi kan di sisi lain dilematis ini angka positifnya naik. Bagi kami ini situasi yang tidak ada pilihan, sangat dilematis," kata Maulana, Minggu (10/1).