Besok, rupiah bergerak di Rp 13.490 - Rp 13.530



JAKARTA. Nasib mata uang garuda semakin terpuruk. Di tengah penguatan dollar AS akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed, data ekonomi dalam negeri kian menekan rupiah.

Mengutip Bloomberg, Rabu (5/8) pukul 17.55, nilai tukar rupiah terhadap USD di pasar spot melemah 0,32% ke level Rp 13.515. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah terhadap USD turun 0,16% menjadi Rp 13.517.

Ekonom Bank Central Asia, David Sumual mengatakan, petinggi The Fed, Dennis Lockhart menyatakan sulit untuk tidak menaikkan suku bunga di tahun ini. Hal tersebut membuat mata uang USD semakin unggul di hadapan mata uang dunia lainnya, termasuk rupiah.


Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2015 hanya sebesar 4,67%, turun tipis dari kuartal I-2015 sebesar 4,7%. "Ini menandakan ekonomi masih lesu sehingga optimisme pebisnis juga semakin berkurang," ungkap David.

Selain itu, nilai rupiah terganggu dengan pelemahan harga komoditas. David mencatat, mata uang negara dengan ekspor komoditas tinggi, termasuk Indonesia terus mengalami tekanan.

David menilai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD masih akan tergantung sentimen dari Amerika. "Di akhir pekan ini, Amerika akan merilis data tenaga kerja yang juga menjadi penentu arah pergerakan market," imbuhnya

Kamis (6/6) David memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap USD akan bergerak stagnan dengan kecenderungan melemah pada kisaran Rp 13.490 - Rp 13.530.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto