KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah untuk hari ketiga berturut-turut dinilai analis sebagai koreksi teknikal setelah kekar di level Rp 13.500-an pada penghujung tahun 2017. Namun setelah gelap, terbitlah terang dan rupiah diprediksi bakal menguat lagi. Rupiah pada Rabu (17/1) terlihat melemah 0,16% ke level Rp 13.359 per dollar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,07% ke level Rp 13.323 per dollar AS. Putu Agus Pransuamirta, Analis PT Monex Investindo Futures menjelaskan faktor pelemahan rupiah saat ini terkait teknikal semata lantaran rilis internal Indonesia masih minim. "Sedangkan dollar juga terlihat menguat ke hampir semua mata uang karena sudah terlalu lama tertekan," jelas Putu kepada KONTAN, Rabu (17/1). Memang, terlihat indeks dollar hari ini pukul 16:41 menguat 0,28% ke level US$ 90,648. Kedepan, rilis Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) China untuk kinerja kuartal IV esok (18/1) diperkirakan bisa pengaruhi gerak dollar. Pasar perkirakan angka GDP tersebut akan menunjukkan pelambatan ke level 6,7%. "Tapi kalau rilis lebih tinggi bisa jadi lemahkan dollar dan jadi sentimen bagus untuk rupiah," jelas Putu. Dengan demikian, Ia optimis rupiah esok bisa menguat ke Rp 13.325 - Rp 13.390 per dollar AS.
Besok, rupiah bisa menguat asalkan PDB China kinclong
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah untuk hari ketiga berturut-turut dinilai analis sebagai koreksi teknikal setelah kekar di level Rp 13.500-an pada penghujung tahun 2017. Namun setelah gelap, terbitlah terang dan rupiah diprediksi bakal menguat lagi. Rupiah pada Rabu (17/1) terlihat melemah 0,16% ke level Rp 13.359 per dollar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat 0,07% ke level Rp 13.323 per dollar AS. Putu Agus Pransuamirta, Analis PT Monex Investindo Futures menjelaskan faktor pelemahan rupiah saat ini terkait teknikal semata lantaran rilis internal Indonesia masih minim. "Sedangkan dollar juga terlihat menguat ke hampir semua mata uang karena sudah terlalu lama tertekan," jelas Putu kepada KONTAN, Rabu (17/1). Memang, terlihat indeks dollar hari ini pukul 16:41 menguat 0,28% ke level US$ 90,648. Kedepan, rilis Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) China untuk kinerja kuartal IV esok (18/1) diperkirakan bisa pengaruhi gerak dollar. Pasar perkirakan angka GDP tersebut akan menunjukkan pelambatan ke level 6,7%. "Tapi kalau rilis lebih tinggi bisa jadi lemahkan dollar dan jadi sentimen bagus untuk rupiah," jelas Putu. Dengan demikian, Ia optimis rupiah esok bisa menguat ke Rp 13.325 - Rp 13.390 per dollar AS.