Besok rupiah diprediksi bakal melemah terbatas



JAKARTA. Sikap antisipatif pasar terhadap pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen seusai pertemuan FOMC membuat rupiah melemah tipis di mata dollar Amerika Serikat (AS). Meski begitu analis memprediksi rupiah masih berpeluang melemah pada Kamis (18/6). Mengacu Bloomberg, Rabu (17/6) rupiah di pasar spot bergerak stagnan dengan kecenderungan melemah 1 poin dibandingkan hari sebelumnya menjadi Rp 13.348 per dollar AS. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah melemah 0,25% menjadi Rp 13.367 per dolar AS. Trian Fathria, Research and Analyst divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan rupiah melemah tipis di mata dollar AS karena pelaku pasar sedang mengantisipasi pernyataan Yellen dan hasil pertemuan Federal Open Market Commitee (FOMC) terkait tingkat suku bunga AS beserta outlooknya, pada Kamis (18/6) dini hari. "Ini ditengah kondisi ekonomi AS yang cenderung solid, meski hampir dipastikan The Fed tidak akan mengerek suku bunganya bulan Juni," jelas Trian Di sisi lain rupiah juga terpapar sentimen positif dari dalam negeri yaitu bergairahnya bursa saham domestik pada Rabu (17/6), setelah sebelumnya terkoreksi cukup dalam. "Kabar dari baik bursa saham ini yang menahan laju pelemahan rupiah," tambah Trian. Selanjutnya Trian menduga The Fed akan kembali memberikan pernyataan yang bias soal petunjuk kenaikan suku bunganya tahun ini. “Apalagi IMF turut merekomendasikan The Fed untuk menunda kenaikan suku bunganya tahun ini,” tambah dia. Trian menambahkan rapat dewan gubernur BI pada Kamis (18/6) bakal mencuri perhatian pelaku pasar. Proyeksinya, BI akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih melambat. Adapun, Trian memprediksi rupiah pada Kamis (18/6) akan melemah terbatas. “Meski begitu sentimen positif dari bursa saham masih akan menopang rupiah agar tidak terdepresiasi dalam,” tambahnya. Proyeksinya, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 13.325 – Rp 13.375 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa