Besok, rupiah diprediksi lanjut melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bakal mengguyur pasar pada pekan ini diperkirakan bakal menahan laju penguatan nilai tukar rupiah. Diperkirakan pada Rabu (4/3), mata uang Garuda lanjut melemah.

“Terutama data non farm payroll (NFP) yang akan dirilis jumat,” ujar Lukman Leong, analis Valbury Asia Futures, Selasa (3/4).

Menurutnya, di tengah kekhawatiran perang dagang antara AS dan China, sajian data tenaga kerja dan manufaktur negeri Paman Sam bisa menjadi sentimen negatif bagi rupiah. Apalagi, belakangan kerap terjadi data yang dirilis hasilnya jauh lebih tinggi dari perkiraan.


Sementara, dari dalam negeri, belum ada katalis positif yang bisa menopang rupiah. Walaupun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan Maret 2018 sebesar 0,20%, tetapi menurut Lukman, pencapaian tersebut masih relatif rendah.

David Sumual, ekonom PT Bank Central Asia Tbk juga memperkirakan, pergerakan rupiah masih akan berada dalam rentang yang sama. Menurutnya, sejak tiga pekan terakhir, rentang pergerakannya mata uang Garuda masih cukup sempit. Belum ada berita yang berpengaruh besar.

“Sentimennya dari data manufaktur Euro, isu perang dagang sama kondisi bursa AS,” terangnya.

Dalam perhitungan David, Rabu (4/4), rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.730-Rp 13.870 per dollar AS. Sedangkan, Lukman menebak rupiah bisa berada di rentang Rp 13.750-Rp 13.800 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini