Besok Selasa (21/6), IHSG berpotensi kembali naik



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan sebesar 0,587% ke posisi 4.863,53, Jumat (20/6). Dengan volume transaksi harian naik sebesar 5,129 miliar. Mayoritas sektor ditutup menguat, dipimpin sektor pertambangan naik sebesar 2.5% dan sektor aneka industri 1.8%.

Menurut David Nathanael Sutyanto, Analis First Asia Capital mengatakan penguatan tersebut bersamaan poundsterling perkasa ke level terkuatnya sejak 2008 pasca jajak pendapat mengisyaratkan Inggris tetap bertahan di Uni Eropa.

Untuk perdagangan Selasa (21/6) David memprediksi IHSG berpotensi melanjutkan penguatannya. David memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 4.820 sampai dengan 4.900. "Penguatan didukung dengan membaiknya sentimen Brexit," kata David


Menurut Liga Maradona, Analis Recapital Securities sentimen berasal dari harga minyak dunia yang kembali menguat. Selain itu meredanya isu Brexit setelah warga Inggris diprediksi akan tetap memilih berada di zona Uni Eropa.

"Survei dulu banyak yang memilih Brexit, namun setelah terbunuhnya pejabat Inggris membuat potensi Brexit tidak terjadi," kata Liga.

Liga Maradona mmemprediksi IHSG akan menguat terbatas di support 4.830 dan resistance 4.890. Sektor yang menarik menurut Liga adalah pertambangan, perkebunan dan infrastruktur.

Sementara untuk sektor yang dihindari adalah properti dan industri dasar karena menurutnya investor sudah melakukan profit taking Senin ini.

Muhammad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas memprediksi IHSG akan naik di support 4.838 dan resistance 4.884. Menurut Alfatih sektor batubara dan konstruksi masih menarik untuk besok, dengan emiten ADRO, PTBA dan INCO jadi andalan. "Jika momentumnya terjaga kedua sektor ini masih punya ruang penguatan," kata Alfatih.

Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama memprediksi IHSG akan bullish di rentang 4.816-4.887. Sementara Parningotan Julio, Kepala Riset Millenium Danatama memprediksi IHSG akan bullish di rentang 4.825-4.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto