KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang jasa transportasi batubara, PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (
BESS) melakukan penyertaan saham dalam pendirian entitas usaha baru bernama PT ESGE untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan usaha. Lebih rinci, PT ESGE merupakan perusahaan terbatas yang bergerak di bidang Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan Lainnya, Pertambangan Minyak Bumi, Pertambangan Gas Alam. Melansir keterbukaan informasi yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) 20 Juni 2022, Batulicin Nusantara Maritim merupakan pemegang saham mayoritas di PT ESGE dengan mengempit 7.700 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 7,7 miliar. Sisanya, sebanyak 3.300 saham atau Rp 3,3 miliar dimiliki oleh PT Ecube Project Management.
Baca Juga: Dekarbonisasi Jadi Tantangan Baru Bagi Industri Jasa Pelayaran Direktur Batulicin Nusantara Maritim, Yuliana memaparkan, pihaknya melihat bahwa ke depannya komoditas batubara ini akan dikelola lebih lanjut menuju energi baru terbarukan (EBT). Adapun yang dimaksud oleh Yuliana ialah gasifikasi batubara. Menurut penjelasan Kementerian ESDM, gasifikasi batubara ialah proses mengkonversi batubara menjadi produk gas yang dapat digunakan menjadi bahan bakar maupun bahan baku industri kimia. Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi syngas yang akan diproses kembali menjadi produk yang bernama
dimethyl ether (DME). “Kami berfikir karena ini masih nyambung dan kami punya trasportasinya, diharapkan bisa menjadi penghubung serta perluasan dan peningkatan bisnis kami. Selain itu, mengikuti tren ke depannya bahwa apabila komoditas batubara dialihkan menjadi likuid, kami masih eksis untuk hal itu,” jelasnya dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (28/7).
Yuliana memberikan gambaran, PT ESGE akan mengangkut produk dalam bentuk cairan ke pabrik di manapun nanti
loading point pabrik tersebut. Yuliana belum bisa membeberkan lebih jauh mengenai agenda bisnis serta target-target untuk PT ESGE karena manajemen masih menggodok rencana ini. “Jadi kami masih berdiskusi rencana ini seperti di mana kita masuk, setelah itu baru kami berani menyampaikan lebih jauh. Apabaila sudah memperoleh suara bulat mungkin pada akhir tahun 2022 atau di 2023 kami akan mengumumkan aksi korporasinya,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .