Bess Finance belum mau kerek angsuran



JAKARTA. Suku bunga acuan atau BI rate yang terus mekar hingga ke level 7,5% mendorong industri perbankan mengerek bunga kredit. Tak terkecuali, industri multifinance. Harap maklum, perbankan merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan pembiayaan.

Beberapa multifinance yang sudah menaikkan bunga kredit, antara lain Mandiri Tunas Finance dan BCA Finance. Keduanya sama-sama meningkatkan bunga kredit hingga 50 basis poin. Namun, tidak demikian halnya dengan PT Bentara Sinergies Multifinance (Bess Finance). Bess Finance mengklaim, masih bisa menahan kondisi ini sampai tiga bulan ke depan.

Menurut Anta Winarta, Direktur Utama Bess Finance, sejak bunga acuan merangkak naik pertengahan tahun lalu, pihaknya masih belum menaikkan angsuran kepada nasabah. Padahal, dia mengakui, biaya dana semakin gemuk. “Kami masih melihat pasar, kami mungkin bisa menunggu sampai tiga bulan ke depan,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (5/2).


Nah, sebagai gantinya, Anta menuturkan, sementara pihaknya mencoba menggali pendapatan berbasis komisi atawa fee based. Tidak hanya itu, manajemen juga berusaha menekan efisiensi dan menggenjot produktivitas. “Intinya, masih banyak strategi lah untuk menyiasati biaya dana yang terus naik,” terang Anta.

Manajemen baru akan melakukan evaluasi untuk menaikkan bunga kredit sekitar Maret atau April 2014 mendatang. Sayang, Anta enggan menyebut berapa bunga kredit yang diberlakukannya saat ini. Tetapi, asal tahu saja, bunga pinjaman yang dipatok bank kepada Bess Finance berkisar 12% - 12,5%. Bess Finance sendiri mengandalkan bank sebagai sumber pendanaan aktivitas usahanya.

Sekitar 70% dari total pendanaan Bess Finance berasal dari perbankan syariah. Selain itu, perusahaan yang fokus pada pembiayaan sepeda motor dan mobil bekas ini juga menerima pinjaman dari bank daerah. Dua bank daerah, BPD Kalimantan Selatan dan BPD Papua tercatat menyokong kegiatan pembiayaan perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia