JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) berencana mengkaji revisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Pasalnya, dalam delapan bulan pertama perseroan baru berhasil menyerap separuh dari anggaran capex yang dipatok. Hingga Agustus, serapan capex BEST baru Rp 400 miliar atau sekitar 50% dari capex yang dipatok perseroan sejak awal tahun yakni US$ 60 juta atau sekitar Rp 790 miliar. Sekitar Rp 302 miliar digunakan untuk akuisisi lahan dan sisanya untuk pengembangan hotel dan infrastruktur. Asa Sihaaan, Investor Relation BEST mengatakan, perseroan sepertinya susah mengejar pembebasan lahan yang semula ditargetkan 40 hektare (ha) tahun ini. “Dengan kondisi saat ini, apalagi akuisisi lahan itu sangat pleksibel tergantung ada tidaknya pemilik lahan yang mau jual lahan, sulit untuk mengejar target itu,” jelas Asa pada KONTAN, Senin (7/9).
BEST berencana pangkas capex
JAKARTA. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) berencana mengkaji revisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Pasalnya, dalam delapan bulan pertama perseroan baru berhasil menyerap separuh dari anggaran capex yang dipatok. Hingga Agustus, serapan capex BEST baru Rp 400 miliar atau sekitar 50% dari capex yang dipatok perseroan sejak awal tahun yakni US$ 60 juta atau sekitar Rp 790 miliar. Sekitar Rp 302 miliar digunakan untuk akuisisi lahan dan sisanya untuk pengembangan hotel dan infrastruktur. Asa Sihaaan, Investor Relation BEST mengatakan, perseroan sepertinya susah mengejar pembebasan lahan yang semula ditargetkan 40 hektare (ha) tahun ini. “Dengan kondisi saat ini, apalagi akuisisi lahan itu sangat pleksibel tergantung ada tidaknya pemilik lahan yang mau jual lahan, sulit untuk mengejar target itu,” jelas Asa pada KONTAN, Senin (7/9).