Betonjaya Manunggal (BTON) optimistis kinerjanya tumbuh 20% tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen besi beton, PT Betonjaya Manunggal Tbk percaya diri bakal meraih peluang bisnis yang lebar di tahun depan, asalkan progress sektor properti di tahun 2019 masih terangkat naik. Sebab emiten berkode BTON ini cukup terdampak dengan proyek yang bersangkutan dengan building material.

Andy Soesanto, Direktur BTON mengatakan secara konservatif manajemen mematok pertumbuhan 10% hingga 20% di 2019 nanti. "Kalau dikatakan semua sektor berjalan baik, target optimistis 20% bisa tercapai," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/12).

Selain faktor eksternal, kata Andy, perseroan juga mempertimbangkan ketersediaan bahan baku yang selama ini hanya dipasok dari perusahaan terafiliasi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST).


BTON memang memproduksi besi beton yang berasal dari waste plate hasil pabrikan GDST karena memang cocok dan efisien diproduksi pabrikan.

Mengenai prospek usaha, manajemen masih menilai cukup bagus seiring dengan pertumbuhan kebutuhan perumahan, mengingat besi beton polos hasil produksi perseroan utamanya digunakan untuk perumahan kecil dan menengah.

Mengenai target di tahun 2018 ini sebenarnya sudah dipatok angka sales mencapai Rp 88 miliar. Namun sampai Oktober 2018 ini, Andy mengatakan target tersebut telah dilampaui.

Manajemen menguraikan untuk revenue selama sepuluh bulan pertama 2018 tercatat sebesar Rp 97,2 miliar, atau naik 30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 74,2 miliar. Sedangkan laba setelah pajak penjualan mencapai Rp 35,4 miliar.

Raihan laba tersebut juga melampaui target awal perseroan yang hanya mematok 5% dari total revenue 2018. Dengan raihan laba setelah pajak tersebut, terhitung persentasenya mencapai 36% dari total revenue sampai Oktober 2018 ini.

Di sepuluh bulan pertama tersebut, sumbangan utama pendapatan BTON berasal dari besi beton polos yakni 73% dari pendapatan bersih atau senilai Rp 71,9 miliar. Sisanya berasal dari penjualan waste plate dan scrap / miss roll yang masing-masing meraih Rp 18,8 miliar dan Rp 6,4 miliar.

Dari segi volume, total penjualan BTON sampai Oktober mencapai 14,5 ribu ton atau tumbuh 2,9% year on year (yoy) dibandingkan tahun lalu 14,1 ribu ton. Sebanyak 9,3 ribu ton sampai Oktober 2018 berasal dari besi beton polos, sedangkan waste plate dan scrap / miss roll sekitar 3,9 ribu ton dan 1,2 ribu ton.

Sebagai informasi, saat ini pabrik BTON tercatat memiliki kapasitas terpasang mencapai 45 ribu ton per tahun. Menurut Andy, perseroan belum berencana menambah lini produksi sehingga memaksimalkan terlebih dahulu yang telah eksisting saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto