KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) optimistis target pendapatan akhir tahun yakni Rp 117 miliar bisa terlampaui. Sebab Betonjaya mengakui pendapatan per Oktober 2019 sudah mencapai Rp 101 miliar. Direktur Betonjaya Manunggal Andy Soesanto menjelaskan perusahaan optimistis, di sisa dua bulan lagi bisa target Rp 117 miliar bisa terlewati. Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) mengalokasikan capex Rp 390 miliar tahun depan "Memang perolehan pendapatannya ga lewat jauh, sebab masih harus melihat pasokan bahan baku yang akan di-supply perusahaan afiliasi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/11). Kendati demikian, target yang dipatok pada tahun ini sama dengan tahun lalu. Andy menjelaskan karena kapasitas mesin yang dimiliki emiten berkode saham BTON ini memang hanya segitu. Selain itu kalau melansir laporan keuangan perusahaan di periode ketiga tahun ini tercatat adanya pertumbuhan penjualan bersih sebesar 3,6% year on year (yoy) menjadi Rp 85,33 miliar. BTON tampaknya cukup kelimpungan menjaga kinerja bottom line. Sepanjang sembilan bulan di 2019, laba bersihnya hanya Rp 3,39 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu masih cuan Rp 27,83 miliar. Namun paling tidak, untung sembilan bulan membaik ketimbang rugi semester I 2019. Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) menargetkan kontrak baru Rp 11,9 triliun pada tahun depan Andy menjelaskan tertekannya laba bersih perusahaan akibat besarnya biaya perbaikan yang langsung mempengaruhi harga pokok produksi. Dia bilang, kondisi mempertahankan mesin tua berbeda dengan tahun lalu. Andy mengakui di tahun ini banyak biaya maintanance yang keluar karena dua mesin yang dimiliki perusahaan pada pertengahan tahun ada masalah. Namun, kejadian ini tidak membuat BTON harus menghentikan produksi.
Betonjaya Manunggal (BTON) optimistis target akhir tahun terlampaui
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) optimistis target pendapatan akhir tahun yakni Rp 117 miliar bisa terlampaui. Sebab Betonjaya mengakui pendapatan per Oktober 2019 sudah mencapai Rp 101 miliar. Direktur Betonjaya Manunggal Andy Soesanto menjelaskan perusahaan optimistis, di sisa dua bulan lagi bisa target Rp 117 miliar bisa terlewati. Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) mengalokasikan capex Rp 390 miliar tahun depan "Memang perolehan pendapatannya ga lewat jauh, sebab masih harus melihat pasokan bahan baku yang akan di-supply perusahaan afiliasi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/11). Kendati demikian, target yang dipatok pada tahun ini sama dengan tahun lalu. Andy menjelaskan karena kapasitas mesin yang dimiliki emiten berkode saham BTON ini memang hanya segitu. Selain itu kalau melansir laporan keuangan perusahaan di periode ketiga tahun ini tercatat adanya pertumbuhan penjualan bersih sebesar 3,6% year on year (yoy) menjadi Rp 85,33 miliar. BTON tampaknya cukup kelimpungan menjaga kinerja bottom line. Sepanjang sembilan bulan di 2019, laba bersihnya hanya Rp 3,39 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu masih cuan Rp 27,83 miliar. Namun paling tidak, untung sembilan bulan membaik ketimbang rugi semester I 2019. Baca Juga: Waskita Beton (WSBP) menargetkan kontrak baru Rp 11,9 triliun pada tahun depan Andy menjelaskan tertekannya laba bersih perusahaan akibat besarnya biaya perbaikan yang langsung mempengaruhi harga pokok produksi. Dia bilang, kondisi mempertahankan mesin tua berbeda dengan tahun lalu. Andy mengakui di tahun ini banyak biaya maintanance yang keluar karena dua mesin yang dimiliki perusahaan pada pertengahan tahun ada masalah. Namun, kejadian ini tidak membuat BTON harus menghentikan produksi.