BFI Finance Anggarkan Rp 300 Miliar Tahun Ini untuk Perkuat IT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 300 miliar pada tahun ini untuk memperkuat bidang information and technology (IT).

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan dana tersebut untuk perbaikan infrastruktur, keamanan digital, dan migrasi ke cloud.

"Sebab, memang di zaman sekarang, cloud base adalah salah satu solusi. Ibaratnya, sejago-jagonya kami mengontrol data center. Kalau itu dikontrol oleh perusahaan cloud yang memang fokus ke sana, maka akan lebih bagus," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (7/9).


Terkait layanan perusahaan cloud, Sudjono menganggap lebih aman. Dia mengibaratkan kediaman pindah ke kluster yang penjagaannya berlapis-lapis, tentu secara keamanan lebih tinggi, jika dibandingkan dengan rumah sendiri yang dijaga dua sekuriti.

Sudjono menilai hal itu yang akan diterapkan banyak perusahaan ke depannya.

Baca Juga: Multifinance Nilai Profil Risiko Nasabah Tak Banyak Berubah pada Semester II

Sudjono menerangkan langkah itu dilakukan BFI Finance seusai terkena serangan siber beberapa waktu lalu. Saat itu, salah satu aplikasi Microsoft Exchange yang digunakan memang ada kelemahan keamanan dan dieksploitasi oleh hacker. Namun, serangan itu telah sepenuhnya tertangani.

"Kami sudah jelaskan semua ke regulator, shareholder, hingga lender. Jadi, itu sudah clear dan saat ini sudah di tahap akhir recovery sehingga sudah enggak terlalu ada isu lagi," ujarnya.

Hanya saja, Sudjono mengatakan, memang masih ada luka dalam proses recovery sehingga lumayan berat. Meskipun demikian, kini BFI Finance menargetkan untuk secepatnya tumbuh kembali dan bisa kembali ke posisi sebelum terjadinya serangan siber.

Baca Juga: BFI Finance Catatkan Nilai Pembiayaan Baru Rp 10,3 Triliun di Semester I-2023

Sudjono juga menyampaikan akibat serangan siber tersebut pertumbuhan pembiayaan perusahaan pada akhir semester I-2023 sempat terganggu.

"Kurang lebih flat. Serangan siber itu mempengaruhi sedikit dan kami mesti rem sedikit. Namun, di kuartal IV akan normal kembali. Sementara ini kami lagi berbenah sehingga kami tak berani agresif dahulu dalam pembiayaan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat