BFI Finance (BFIN) Siap Perkuat Pembiayaan Alat Berat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) berkomitmen untuk terus menyalurkan pembiayaan terhadap para pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan alat berat yang terus berkembang dengan teknologi tinggi.

Maklum, sektor pertambangan dan penggalian massiv terus mengalami pertumbuhan. Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor itu terhadap PDB kvartal I 2024 mencatat peningkatan sebesar 9,31% secara tahunan atau year on year (yoy).

Apalagi, Indonesia juga dikenal sebagai negara penghasil nikel terbesar dengan total produksi sebanyak 1,8 juta metrik ton dan diakui sebagai negara pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Dukungan alat berat dengan pemutakhiran teknologi untuk efektivitas dan efisiensi produksi juga turut mengerek pertumbuhan industri  tersebut. 


“Kami percaya bahwa solusi pembiayaan yang fleksibel dapat memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan jangka panjang dalam aktivitas produksi sektor pertambangan ini. Hal itu juga akan berkontribusi terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Deputy Business Director BFI Finance, Rudy Eddywidjaja, dalam keterangan resminya, Jumat (13/9).

Baca Juga: Dukung Pendidikan, Danacita Salurkan Pembiayaan Hingga Rp 400 Miliar

Saat ini digitalisasi sudah merambah ke berbagai sektor,  termasuk industri alat berat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik manufaktur yang mulai mengintegrasikan teknologi terbaru ke dalam peralatan yang diproduksinya sehingga performa alat semakin meningkat.

Oleh karena itu, BFI Finance siap memberikan dukungan bagi pelaku industri untuk terus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada, dan mengejar volume produksi dengan efektif dan efisien. Untuk itu, BFI Finance juga turut meramaikan Pameran Mining Indonesia 2024 di JIEXPO Kemayoran.

Stanly Darisang, Corporate Business Head BFI Finance mengataka,  BFI Finance juga memberikan promosi menarik yang dapat digunakan oleh pelaku industri berupa keringanan biaya admin dengan nilai hanya Rp500 ribu saja untuk 50 pengajuan pembiayaan modal kerja beragun invoice alat berat pertama, dan 100 pengajuan pembiayaan untuk pembelian alat berat pertama.

Dengan fasilitas kerja yang mumpuni, para pelaku industri akan berpeluang untuk meningkatkan produktivitasnya secara signifikan yang kemudian akan berkontribusi terhadap bisnisnya secara khusus, dan perekonomian Indonesia pada umumnya.

Baca Juga: Multifinance Kerek Belanja Modal di Layanan Digital

Per Juni 2024,total pembiayaan emiten berkode saham BFIN ini mencapai  Rp 22,4 triliun, dengan 57,5% di antaranya berupa pembiayaan produktif untuk modal kerja.

Rincian pembiayaan menunjukkan dominasi pembiayaan kendaraan bermotor, yang mencakup 76,3% dari total pembiayaan, diikuti oleh pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 14,9%, pembiayaan beragun sertifikat properti 4,4%, dan pembiayaan lainnya termasuk pembiayaan syariah yang tumbuh sebesar 39,2% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk