BFI Finance Proyeksikan Peralihan ke Kendaraan Listrik Butuh Waktu Cukup Lama



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mendorong peralihan dari kendaraan berbahan bakar minyak menuju listrik. Mengenai hal itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) atau BFI Finance memperkirakan peralihan tersebut akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan peralihan untuk mobil listrik di Indonesia akan lebih lama karena ekosistem mobil bekasnya terlalu kuat. Selain itu, dia menyebut belum terujinya daya tahan kendaraan listrik juga menjadi faktor penentu peralihan tersebut.

"Jadi, sebenarnya baterai berapa lama? Penggantinya berapa mahal? Ditambah ekosistemnya lebih murah. Kalau sekarang di Indonesia, beli mobil baru itu bisa dijual 80% dari harga beli, sedangkan mobil listrik tidak mungkin dan belum teruji," ucapnya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/9) lalu.


Baca Juga: BFI Finance Targetkan Angka NPF Sebesar 1,6% Hingga Akhir Tahun Ini

Sudjono menerangkan kepastian daya tahan mobil listrik diperlukan. Terlebih, menghadapi kondisi lingkungan di Indonesia yang begitu berbeda dengan Eropa.

Dia menyebut diperlukan kepastian soal garansi karena kondisi macet dan banjir begitu sering di Indonesia.

"Itu belum teruji sehingga susah untuk ngomong prospeknya bagaimana," ujarnya.

Selain itu, Sudjono mengatakan saat ini kendaraan listrik, terutama mobil, juga masih memasang harga yang tinggi dan tak semua kalangan bisa membeli. Hal itu juga menjadi penghambat peralihan.

Dia menuturkan kebanyakan saat ini yang kredit itu orang yang memang mampu. Ibaratnya, orang-orang tersebut memiliki gaji Rp 100 juta, mengeluarkan cicilan Rp 40 juta juga tak masalah.

Baca Juga: BFI Finance Beberkan Alasan Masuk ke Bisnis Pembiayaan Motor Listrik

"Misalnya, ada apa-apa, tetap mereka bisa cut loss istilahnya," ungkapnya.

Adapun BFI Finance sejauh ini telah bekerja sama dengan lima merek kendaraan roda dua, yakni Selis, Volta, Alva, Smoot, dan United. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto